Wednesday, November 27, 2013

dr. Ayu Malpraktek?

Tadi padi saya dan isteri tercinta menyimak sebuah interview pada salah satu televisi swasta di tanah air. judul interview tersebut yang bertajuk "pisau tajam malpraktek" memang sangat menarik perhatian istri, terlebih karena profesinya yang seorang bidan.

Istri sedikit emosional menanggapinya dan kalimat pembelaan terhadap dokter Ayu sang terpidana kerap keluar dari mulutnya, saya memakluminya sebagai sesama tenaga medis tentunya ada perasaan solidaritas di dalam dirinya.

Saya menjawab enteng saja "tenang dulu dong, Bun kita liat dulu duduk perkaranya". saking seriusnya kami melihat siaran telvisi kami De Alvin anak bungsu saya yang telah bangun kami titipkan sama Lia pembantu kami. Satu persatu pernyataan keluar dari mulut sang reporter dan sang nara sumber.

Terus kami menyimak sehingga akhirnya kebingungan kami sedikit terjawab. dari kronologis kejadian kami temui bahwa sang pasien yang dirujuk dari puskesmas ke RS. Rumah Sakit R.D. Kandou Malalayang, Manado, Sulawesi Utara tepat pukul tujuh telah mengalami pecah ketuban sejak pukul 07.00 WIB dan dalam kondisi yang sudah lemah. meskipun begitu pihak rumah sakit yakni dr. Dewa Ayu Sasiary (dr. Ayu) menangani dengan tenang dan mengikuti prosedur kedokteran yang berlaku yakni mencoba persalinan normal dengan menunggu pembukan lengkap. 

meskipun pasien merengek memohon persalinan caesar atau melalui operasi karena kemungkinan persalinan normal masih besar maka dokter tetap mencoba persalinan normal. Menurut saya hal ini sangat masuk akal mengingat prosedur operasi yang lebih rumit dan sangat beresiko. Baru sekitar pukul 18.00WIB saat janin mengalami distres dengan menunjukkan gejala-gejala tertentu dokter segera membawanya ke meja operasi.

Operasi sesar yang dilakukan oleh dokter dr. Dewa Ayu Sasiary sebagaimana dijelaskan seorang nara sumber telah berjalan sesuai operasional prosedur kedokteran akan tetapi meskipun begitu sang ibu yakni Julia Fransiska Maketey tak dapat tertolong karena mengalami gejala Emboli Udara (Adanya gelembung udara menghambat darah mengasup oksigen dari paru-paru).

Kasus emboli sendiri sebenarnya adalah sebuah resiko dalam suatu tindakan kesehatan, itu dapat terjadi pada saat operasi maupun persalinan normal, "setiap tindakan yang menyebabkan terbukanya jaringan pembuluh darah akan selalu beresiko terhadap terjadinya penyumbatan darah oelh material yang tak dapat larut seperti udara atau partikel lain." Istri saya sedikit berkomentar.

Malprakltek sendiri jika kita definisikan maka kita dapat melihat beberapa pendapat ahli berikut ini :
  1. Definisi malpraktik profesi kesehatan adalah kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama (Valentin v. La Society de Bienfaisance Mutuelle de Los Angelos, California, 1956). 
  2. Pengertian malpraktik medik menurut WMA (World Medical Associations) adalah Involves the physician’s failure to conform to the standard of care for treatment of the patient’s condition, or a lack of skill, or negligence in providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the patient (adanya kegagalan dokter untuk menerapkan standar pelayanan terapi terhadap pasien, atau kurangnya keahlian, atau mengabaikan perawatan pasien, yang menjadi penyebab langsung terhadap terjadinya cedera pada pasien). 
  3. Menurut M.Jusuf  Hanafiah & Amri Amir, yaitu:
  • adanya unsur kesalahan/kelalaian yang dilakukan oleh tenaga kesehatan   dalam menjalankan profesinya;
  • adanya perbuatan yang tidak sesuai dengan standar prosedur operasional;adanya luka berat atau mati, yang mengakibatkan pasien cacat atau meninggal dunia;  
  • adanya hubungan kausal, dimana luka berat yang dialami pasien merupakan akibat dari perbuatan dokter  yang tidak sesuai dengan standar pelayanan medis.
Jika kita melihat beberapa pengertian di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa tindakan malpraktek adalah kelalaian yang sengaja atau tidak disengaja yang menyebabkan penanganan kesehatan terhadap pasien tidak sesuai dengan prosedur kesehatan yang berlaku.

Asumsi saya prosedur di sini adalah prosedur yang berkaitan dengan penanganan permasalahan kesehatan, bukan penanganan lain yang tidak berhubungan langsung dengan penanganan kesehatan itu sendiri. Ketentuan-ketentuan yang bersifat administrasi saya kira tidak dapat kita masukkan ke dalam malpraktek karena itu tidak berhubungan dengan peningkatan atau penurunan kesehatan pasien.

hal ini sebagaimana pendapat beberapa ahli di bawah ini :

Ada dua istilah yang sering dibicarakan secara bersamaan dalam kaitan malpraktik yaitu kelalaian dan malpratik itu sendiri. Kelalaian adalah melakukan sesuatu dibawah standar yang ditetapkan oleh aturan/hukum guna melindungi orang lain yang bertentangan dengan tindakan-tindakan yang tidak beralasan dan berisko melakukan kesalahan (Keeton, 1984 dalam Leahy dan Kizilay, 1998).
Malpraktek tidaklah sama dengan kelalaian. Malpraktik sangat spesifik dan terksait dengan status profesional dari pemberi pelayanan dan standar pelayanan profesional Malpraktik adalah kegagalan seorang profesional (misalnya dokter dan perawat) melakukan sesuai dengan standar profesi yang berlaku bagi seseorang yang karena memiliki ketrampilan dan pendidikan (Vestal,K.W, 1995).Hal ini lebih dipertegas oleh Ellis & Hartley (1998) bahwa malpraktik adalah suatu batasan spesifik dari kelalaian. Ini ditujukan pada kelalaian yang dilakukan oleh yang telah terlatih secara khusus atau seseorang yang berpendidikan yang ditampilkan dalam pekerjaannya.Oleh karena itu batasan malpraktik ditujukan untuk menggambarkan kelaliaian oleh perawat dalam melakukan kewjibannya sebagai tenaga keperawatan.
ketiga pendapat di atas menunjukkan bahwa harus ada pemisahan antara kelalaian dan malpraktek, malpraktek adalah bentuk sfesifik dari kelalaian dalam menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh seorang profesional dalam hal ini profesional kesehatan. 
Mungkin secara lebih nyata kita dapat melihat bentuk malpraktek dalam kasus seperti  tertinggalnya benda di dalam tubuh saat operasi, atau memecahkan ketuban dalam proses kelahiran yang belum saatnya atau ketika pemberian obat yang tidak sesuai dengan diagnosa. hal-hal seperti itu adalah berkaitan dengan keterampilan dan keahlian seorang dokter, bidan atau perawat. sehingga kelalaian itu akan secara langsung berakibat terhadap penurunan kondisi kesehatan pasien.
Sementara kelalaian yang lain yang bukan bersifat malpraktek saya kira seperti belum memiliki ijin praktek, tidak ditandatanganinya persetujuan keluarga saat melakukan tindakan terhadap pasien atau saat merujuk tidak disertai surat rujukan. 
mohon maaf itu asumsi saya tentunya menganalisa beberapa pendapat ahli di atas. Wallaho alam bissawaf...
melihat kronologis kejadian mal praktek dr. Ayu maka saya mengambil kesimpulan bahwa yang dilakukan oleh dr. Ayu adalah sebuah tidakan yang melanggar hukum atau ketentuan perundang-undangan yang berlaku, bukan melakukan tndakan malpraktek  hal ini dikemukakan pula oleh Ketua Mahkamah Yudisial Taufiqurrahman yang berpendapat bahwa pengenaan vonis terhadap dr. Ayu lebih kepada pelanggaran terhadap prosedur penanganan pasien ketimbang tindakan malpraktek.
 hal inilah yang menyebabkan perdebatan panjang antara IDI melalui keputusan MKKE Kedokteran dengan Vonis MA, akan tetapi hal tersebut wajar terjadi karena bangunan hukum Indonesia tidak mengenal istilah malpraktek sehingga jika kita lihat pertimbangan MA dalam menjatuhkan vonispun tidak terdapat kata-kata tindakan malpraktek. ini dia beberapa hal yang menjadi pertimbangan MA :
  1. Pemeriksaan jantung baru dilakukan setelah operasi.
  2. Penyebab kematian masuknya udara ke bilik kanan jantung. Ini karena saat pemberian obat atau infus karena komplikasi persalinan. 
  3. Terdakwa tidak punya kompetensi operasi karena hanya residence atau mahasiswa dokter spesialis  dan tak punya surat izin praktek (SIP)
  4. Terjadi pembiaran pasien selama delapan jam.
Bahkan dalam interview terungkap juga bahwa terdapat pemalsuan tanda tangan keluarga oleh salah satu dokter yang menjadi terpidana.

Sehingga asumsi saya adalah penjatuhan hukuman oleh MA lebih karena terdapatnya pelanggaran terhadap mekanisme penanganan pasien yang bersifat administratif. 

Pemberitaan yang selalu mengaitkan tindakan dr. Ayu sebagai tindakan malpraktek inilah yang mengundang reaksi dari para dokter di Indonesia, mereka sedemikian hebatnya menentang putusan MA. padahal dalam putusan MA tidak disebutkan bahwa hal tersebut merupakan tindakan malpraktek hanya diduga melakukan tindakan malpraktek dan pengenaan terhadap terpidanapun merupakan pasal-pasal KUHP bukan pasal dalam undang-undang kedokteran.

menyikapi hal tersebut seyogyanya seluruh pihak menanggapi dengan bijak, bangunan hukum kedokteran yang belum sempurna menyebabkan kerancuan istilah malpraktek sehingga sudut pandang dalam melihat tindakan dr. Ayu akan berbeda. sudut pandang dokter yang menyebutnya bukanlah malpraktek tentunya tidak otomatis menggugurkan beberapa pelanggaran yang dilakukan oleh dr. Ayu dan kawan-kawan yakni yang paling kuat adalah adanya dugaan pemalsuan tanda tangan keluarga pasien serta posisi dokter sebagai residen.

tentunya hal ini menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk dapat menyempurnakan peraturan perundang-undangan, belum adanya standar pelayanan baku yang bersifat nasional berkenaan dengan praktek kedokteran adalah salah satu hal yang perlu segera dituntaskan. dengan standar yang baku maka semua kepentingan akan terlindungi tenaga medis dilindungi, pun dengan kepentingan pasien.

Bagi para tenaga medis dimana saja Anda tentunya jangan sampai kasus ini menurunkan motivasi Anda dalam menolong sesama, janganlah berputus asa dalam kebaikan.....

Bravo seluruh dokter di Indonesia!!!!!



Wallahu Alam Bissawaf......

Tuesday, November 26, 2013

Rudi-Helmi Akhirnya Menjadi Pasangan Calon Terpilih Bupati-Wakil Bupati Garut 2014-2019

Inilah dia calon Bupati dan Wakil Bupati Garut terpilih berdasarkan hasil Rapat Pleno KPU Kabupaten Garut Tanggal 26 Nopember 2013:




Profil Rudi Gunawan : 

Nama
H. Rudi Gunawan, SH, MH
Tempat, Tanggal Lahir
Garut, 4 Agustus 1964
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Agama
Islam
Status Perkawinan
Menikah
Alamat Rumah
Kp. Pandai RT.03 RW.08 Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Garut
Telepon Rumah
0262-2448808
Alamat Kantor
Jl.Raya Wanaraja No. 500 Desa Cinunuk Kecamatan Wanaraja Garut
Telepon Kantor
0262-2448808
PENDIDIKAN
DI DALAM NEGERI
Formal
SDN Wanaraja 111 Garut
SMP Negeri 11 Garut
SMA Negeri Garut
S - 1 Fakultas Hukun UNPAD Bandung
S.2 STIH LPIHM-IBLM Jakarta
Kursus/Pelatihan
P4 Pola 100 Jam
Pelatihan Kader Utama HKTI
DI LUAR NEGERI
Formal
Agribusiness Research-Thailand
Agribusiness Research-Vietnam
Agribusiness Research-Australia
Kursus/Pelatihan
Agribusiness Management-France
Law Course Management-Netherland
Tarding Management-Greek
RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun 1985 - Sekarang Advokat – Penasehat Hukum
Tahun 1991 - Sekarang Direktur Utama PT. Amyra Kreasitama
Tahun 1998 - Sekarang Direktur Utama PT. Agra Puteri Wisata
Tahun 2002 - Sekarang Direktur PT. Energi Putera Parhyangan
Tahun 2006 - Sekarang Komisaris Utama PT. Quatronics Indonesia
Tahun 2007 - Sekarang Komisaris Utama BPRS Dana Tijaroh
TANDA JASA PENGHORMATAN
Piagam Penghargaan Pelaksana Pemilu 1987 dari DPP Golkar
Piagam Penghargaan Pelaksana Pemilu 1992 dari DPD Golkar Kota Bandung
Piagam Penghargaan HKTI Jawa Barat 1993
SIMPOSIUM/LOKAKARYA/SEMINAR
Di Dalam Negeri
Seminar Refroma Agraria – Jakarta
Seminar Hukum Internasional – Jakarta
Seminar Nasional Ketahanan Pangan - Bali
Di Luar Negeri
Perdagangan Komoditi Pertanian – Malaysia
Hukum Internasional – Belanda
KETERANGAN KELUARGA
Istri
Ny. Hj. DIAH KURNIASARI
Anak
M. RANGGA BISMA

RINESTYA MEDINA

AHMAD RAFI GUNAWAN
PENGALAMAN ORGANISASI
Sesudah Mengikuti Pendidikan :
Tahun 1989 – 1994
Sekertaris DPD IPHI Jawa Barat
Tahun 1993 – 1998
Wakil Ketua DPD IPHI Jawa Barat
Tahun 1998 – 2003
Ketua DPD IPHI Jawa Barat
Tahun 2006 – Sekarang
Ketua DPD IPHI Jawa Barat
Tahun 1992 – 1997
Wakil Ketua DPD ARDIN Jabar
Tahun 1997 – 2002
Wakil Ketua DPD ARDIN Jabar
Tahun 1992 – 1993
Ketua LBPH HKTI Jawa Barat
Tahun 1993 – 1998
Wakil Ketua DPD IPHI Jawa Barat
Tahun 1999 – 2003
Ketua PP LPBH HKTI Pusat
Tahun 2003 – 2005
Ketua DPC HKTI Kab. Garut
Tahun 2003 –Sekarang
Ketua DPD HKTI Provinsi Jawa Barat
Tahun 2007 –Sekarang
Ketua Bidang Pertanian Kadin Jabar
Tahun 2006 – Sekarang
Ketua III POR UNI Bandung
Keanggotaan dalam Organisasi Politik :
Tahun 1987 – 1997
Fungsionaris DPD Golkar Jawa Barat
Tahun 1990 – 1994
Wakil Ketua GKJI (Soksi) Jawa Barat
Tahun 1990 – 1995
Wakil Ketua HImpunan Pengusaha MKGR Jabar
Tahun 1992 – 1997
Koordinator LPBH DPD Golkar Jabar
Tahun 1992 – 1997
Juru Kampanye DPD Golkar Jabar
Tahun 2004
Wakil Direktur Tim Kampanye Ginanjar Kartasasmita untuk DPD RI
Tahun 2004
Koordinatot Jabar Pemenangan Capres Amien Rais -Siswono Yudo Husodo

Profil Helmi Budiman :
Nama
dr. Helmi Budiman
Tempat, Tanggal Lahir
Tasikmalaya, 5 Mei 1971
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Agama
Islam
Status Perkawinan
Menikah
PENDIDIKAN
Formal
SDN Raksanagara Tasikmalaya
SMPN Ciawi Tasikmalaya
SMAN 2 Tasikmalaya
Universitas Padjadjaran Fakultas Kedokteran
RIWAYAT PEKERJAAN
Plt. Puskesmas Cimari Garut (1997-2000)
Kepala Klinik Cisanca Tarogong Kaler Garut
RIWAYAT ORGANISASI
Anggota BPM FK UNPAD (1991-1992)
Ketua DKM/Unit Keg.Mahasiswa FK UNPAD (1992-1994)
Bendahara DPD PKS Kabupaten Garut
Ketua DPD PKS Kabupaten Garut


Selamat Kepada Pasangan Calon semoga menjadi Pemimpin yang Amanah, mewujudkan Garut Tata Tengtrem Kertaraharja !!!!!!!!

Monday, November 25, 2013

Penyadapan Autralia Terhadap Indonesia

Melihat tayangan televisi terutama tayangan berita yang sebagian besar dihiasi oleh kasus yang lagi menghangat saat ini yakni kasus penyadapan para pejabat negara Indonesia yang disadap oleh jaringan Itelejen Australia, penulis jadi tergelitik untuk sedikit ikut "nimbrung" beropini berkaitan dengan kejadian tersebut.

Hubungan diplomatis antara RI dan Australia memang berkembang sangat dinamis. pasang-surut tensi kerap kali menghiasi hubungan diantara kedua negara bertetangga ini. berdasarkan data yang dikutip dari http://ngah-ngoh.blogspot.com, Hubungan RI-Australia dimulai sejak tahun 60 ketika peristiwa Trikora, saat iitu Australia bertindak sebagai "kawan" RI dengan memberikan bantuan militer dalam menghadapi peperangan dengan Belanda. setelah itu Dwikorapun dikumandangkan saat itu Australia berubah haluan dan bertindak sebagai sekutu Inggris untuk  melawan Indonesia dalam mempertahankan Persekutuan Tanah Melayu Bentukan Inggris.

Era tahun 70'an kondisi alutsista TNI sangat memprihatinkan, Australia dengan berbagai syarat menghibahkan 1 skuadron jet tempur F86 Sabre, puluhan pesawat nomad dan puluhan kapal patroli kepada Indonesia.

Tahun 1975 Timor Timur bergejolak dengan Fretilin yang berhaluan kiri menguasai wilayah itu.  Pada waktu itu era perang dingin lagi “berdarmawisata” kemana-mana sehingga jika dibiarkan berkuasa maka komunis sudah berada di gerbang utara Australia dan di halaman belakang RI.  Setelah kunjungan Presiden Gerald Ford ke Jkt dan memberi “restu” maka pasukan Indonesia melakukan operasi militer di Timor Timur.  Australia tentu merasa senang karena tak perlu biaya untuk membendung paham komunis yang meloncat tiba-tiba dari Indocina ke depan Darwin.

Akan tetapi ironisnya ketika Tahun 1999 Timor Timur kembali bergejolak dan berusaha memisahkan diri dari Indonesia Australia malah mendukung pemisahan diri tersebut.

Saat ini hubungan Austalia-Indonesia kembali menghangat setelah munculnya informasi tentang penyadapan yang dilakukan oleh intelejen Australia terhadap para Pejabat RI sekitar Tahun 2009 para pejabat tersebut seperti dilansir Kompas.com diantaranya :

1. Susilo Bambang Yudhoyono, jenis ponsel Nokia E90-1
2. Kristiani Herawati (Ani Yudhoyono), jenis ponsel Nokia E90-1
3. Boediono (Wakil Presiden), jenis ponsel Blacberry Bold (9000)
4. Jusuf Kalla (mantan Wakil Presiden), jenis ponsel Samsung SGH-Z370
5. Dino Pati Djalal (juru bicara presiden urusan luar negeri), jenis ponsel Blackberry Bold (9000)
6. Andi Mallarangeng (juru bicara presiden urusan dalam negeri), jenis ponsel Nokia E71-1
7. Hatta Rajasa (Menteri Sekretaris Negara), jenis ponsel Nokia E90-1
8. Sri Mulyani Indrawati (Menko Ekonomi), jenis ponsel Nokia E90-1
9. Widodo Adi Sucipto (Menko Polkam), jenis ponsel Nokia E66-1
10. Sofyan Djalil (Menteri Komunikasi dan Informatika), jenis ponsel Nokia E90-1

Selain beberapa pejabat di atas Austalia juga diduga melakukan penyadapan terhadap Ibu Negara yakni Ibu Kristiani Herawati Yudhoyono.

kronologis isu penyadapan ini sendiri sebenarnya masih berkaitan dengan isu penyadapan oleh Amerika Serikat terhadap negara sekutunya, yang diungkap oleh media internasional the Guardians. setelah Eks analis Badan Keamanan Nasional (NSA) Edward Snowden membocorkan dokumen-dokumen rahasia yang disimpannya. Nama para pejabat Indonesia muncul setelah pada tanggal 13 nopember 2013 media merilis bagian dokumen berjudul “3D Impact and Update” dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa Austalia melakukan penyadapan terhadap SBY dan para pejabat tinggi negaranya termasuk Ibu Negara.

Indonesia menghadapi isu ini dengan tegas, melalui pidatonya Presiden SBY meminta Australia untuk menjelaskan perihal insiden penyadapan oleh negara tetangga tersebut, secara resmi surat permintaan penjelasan dari presiden SBY pun telah dilayangkan kepada pemerintah Australia. Akan tetapi hingga saat penulis menulis artikel ini belum ada tanda-tanda akan adanya penjelasan terlebih lagi permohonan maaf dari pemerintah Austalia.

Sebagai tindak lanjut sikap tegas Pemerintah Indonesia, saat ini Presiden sudah memerintahkan penghentian kerja sama militer antara Indonesia dan Australia selain itu Duta Besar Indonesia untuk Australiapun sudah ditarik. Apakah sikap ini akan memberikan tekanan terhadap Pemerintah Australia? kita lihat saja.

Hubungan Australia-Indonesia memang sangat menarik untuk diamati, seperti disampaikan oleh Yenny Wahid dalam sebuah wawancara dengan Televisi Swasta, hubungan tersebut minimal dikenal dengan 3B yakni Bali, Beef dan Boat. Bali adalah istilah untuk menjelaskan perhatian masyarakat Australia terhadap Bali karena banyaknya turis Australia yang berkunjung ke Bali selain itu kasus pemboman di Balipun menelan banyak korban jiwa Warga Australia. Beef menjelaskan hubungan Australia-Indonesia terkait Impor Sapi dari Austalia oleh Indonesia dan Boat adalah kerjasama kedua negara untuk menyelesaikan permasalahan imigran gelap, Indonesia adalah wilayah transit bagi para imigran yang akan menuju cristmast Island Asutralia.

Selain itu di sektor pendidikanpun hubungan keduanya sangat erat, pertukaran mahasiswa kerap kali dilakukan oleh kedua negara. di sisi lain warga Indonesia yang mengemban pendidikan di Tanah Kanggurupun tidak dapat disebut sedikit. 

Melihat kondisi hubungan warganya yang sangat baik, maka alangkah bijaknya jika pemerintah kedua negara dapat membina hubungan diplomatis yang serasi. Permintaan penjelasan yang dilayangkan pemerintah Indonesia seharusnya segera ditanggapi secara serius oleh Perdana Menteri Abbot, karena jika tidak kedua negara akan dirugikan terutama warga negaranya.

Warga Australia sendiri sepertinya sepaham dengan penulis, berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan di negara tersebut sebanyak  53% masyarakat Australia menginginkan Abbot meminta  maaf kepada Indonesia. semoga saja PM keras kepala ini mengikuti keingginan kebanyakan masyarakatnya.

Wallahu 'alam bissawaf

  

Monday, November 18, 2013

REVITALISASI BADAN INFAQ DAN SODAQAH DALAM RANGKA MENGENTASKAN KEMISKINAN

PENDAHULUAN 

Kemiskinan adalah salah satu persoalan krusial yang dihadapi bangsa Indonesia. Berdasarkan data yang ada pada Badan Pusat Statistik, Jumlah penduduk miskin di Indonesia mencapai angka 28.000.000 KK atau sekitar 11,6 persen dari keseluruhan warga negara Indonesia. Jumlah tersebut merupakan sebuah jumlah tinggi karena jumlah tersebut hampir sama dengan total jumlah penduduk Negara Malaysia.
Kenyataan tersebut tentunya sangat memprihatinkan kita.  Kekayaan alam yang berlimpah ternyata tidak mampu kita kelola dengan baik sehingga peningkatan kesejahteraan rakyat yang menjadi tujuan bangsa sebagaimana termaktub dalam Pembukaan UUD 1945 belum tercapai hingga saat ini.
Kemiskinan sendiri jika kita lihat dari jenisnya maka terdapat dua jenis kemiskinan yakni kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif. Kemiskinan Absolut adalah suatu jenis kemiskinan yang ditunjukkan dengan minimnya pendapatan sehingga tidak terpenuhiya kebutuhan minimal masyarakat. Sementara itu Kemiskinan reltif adalah suatu tingkat kemiskinan dalam hubungannya dengan suatu rasio Garis Kemiskinan Absolut atau proporsi distribusi pendapatan (kesejahteraan) yang timpang (tidak merata) (ADB, 1999: 26).
Indonesia sebagai negara berkembang nyatanya menghadapi persoalan yang cukup berat dalam upaya mengantaskan kemiskinan di wilayahnya. Kemiskinan absolut terjadi di Indonesia karena kurangnya lapangan pekerjaan serta meningkatnya harga kebutuhan pokok masyarakat. Inflasi yang mencapai 6%  serta merta meningkatkan harga kebutuhan pokok masyarakat.
Di sisi lain kemiskinan relatifpun tumbuh subur disebabkan kebijakan ekonomi dan investasi yang belum mampu memeratakan pembangunan dan hasil-hasilnya. Sentralisasi kegiatan ekonomi di wilayah perkotaan meningkatkan marjinalisasi antara kota dan desa. Secara perlahan tetapi pasti perkembangan konglomerasi di satu sisi menyebabkan usaha kecil dan informal tersingkir di sisi lain.
Kondisi ini jika tidak segera diatasi maka bangsa ini mungkin akan baik-baik saja di permukaan tetapi di dalam, karena gap antara miskin dan kaya semakin lebar, dan antara kota dan desa semakin jauh di sisi kesejahteraannya maka ancaman konflik vertikal dan horizontal semakin tinggi.
Ada banyak alternatif penyelesaian permasalahan tersebut salah satu diantaranya adalah melalui revitalisasi dan optimalisasi peran Badan Amil Zakat Infaq dan Sodaqoh. Sudah sejak lama peran zakat dan sodaqoh dipandang dapat menyelsaikan permasalahan kemiskinan pandangan tersebut diantaranya dikemukakan oleh :
  1. Abu Zahrah (2005) mengatakan bahwa zakat, sejak semula, diwajibkan untuk mengatasi kemsikinan.
  2. Menurut Mannan (1992) zakat sangat tepat dalam memperbaiki pola konsumsi, produksi (kemiskinan absolut) dan distribusi (kemiskinan relatif) dalam rangka mensejahterakan umat;
  3. Peran zakat dalam mengentaskan kemiskinan adalah peran yang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, baik dalam kehidupan muslim atau kehidupan lainnya. Khalayak umum hanya mengetahui bahwasanya tujuan dari zakat adalah mengentaskan kemiskinan dan juga membantu para fakir miskin, tanpa mengetahui gambarannya secara gamblang (Yusuf Qaradhawi,2005:29);
  4. Zakat merupakan dana potensial yang dapat diberdayagunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umum. Optimalisasi dana potensial tersebut diperlukan sistem pengelolaan yang transparan yaitu dengan penuh amanah dan secara professional. (A. Rahman Rosyadi dan M. Rais Ahmad, 2006:117).
Berdasarkan pendapat para Ahli tersebut maka jelas bahwa peranan Zakat dalam mengentaskan kemiskinan sangatlah potensial. Terutama jika kita kaitkan dengan kondisi masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim.
Faktanya pemanfaatan potensi zakat, infaq dan sodaqoh yang selama ini dilaksanakan oleh pemerintah melalui Badan Amil Zakat Nasional belum optimal hal ini bisa kita lihat dari besaran zakat yang telah terkumpul pada Baznas.
Berdasarkan data yang dikutip dari Situs resmi Badan Amil Zakat Nasional, realisasi pendapatan zakat Tahun 2011 hanya mencapai........ dari potensi sebesar........., hal ini tentunya merupakan bukti bahwa zakat, infaq maupun sodaqoh belum secara optimal dimanfaatkan sebagai sumber pembangunan bangsa.

Tuesday, November 12, 2013

Heterogenitas, Anugerah ataukah Cacat Bawaan

Pembaca Budiman....
Sudah tidak perlu dibahas lagi saya kira semua orang juga sepakat bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi. Data BPS menunjukan bahwa di Indonesia hidup 300 etnis 1.340 Suku Bangsa, 546 bahasa dan sub bahasa daerah serta 6 Agama besar. 

Heterogenitas tersebut faktanya seperti dua mata pisau yakni di satu sisi perbedaan tersebut dapat menjadi keunggulan di sisi lain justru dapat menjadi sebuah halangan dan rintangan terutama dalam rangka melaksanakan pembangunan.

kondisi kekinian menunjukkan bahwa heterogenitas tersebut sering kali menjadi halangan ketimbang keunggulan. hal ini dapat dilihat pada tingginya konflik horizontal maupun vertikal yang terjadi dengan latar belakang heterogenitas tersebut.Rusuh ambon, Poso, Papua, Sampit dan dan konflik keagamaan yang terjadi belakangan merupakan bukti rentannya perbedaan bangsa menjadi rintangan dan hambatan pembangunan.

Sesungguhnya jika saja kita dapat mengelola heterogenitas secara baik, maka hal tersebut dapat kita jadikan sebagai sebuah keunggulan ketimbang hambatan. Sebagai contoh dengan mengelola kekayaan budaya maka sesungguhnya kita dapat meningkatkan sektor pariwisata. Dengan meningkatkan pemahaman dan pengamalan budaya dan kearifan lokal kita dapat meningkatkan kondusifitas dan mewujudkan karakter bangsa yang kuat. keunggulan-keunggulan lainpun jika saja kita kelola dengan baik maka akan meningkatkan kapasitas kita sebagai sebuah bangsa.

Jadi permasalahan sesunguhnya bukanlah pada heterogenitas tersebut, akan tetapi permasalahannya ada pada pengelolaan terhadap heterogenitas yang belum maksimal.

jika saja kita berfikir bahwa heterogenitas sebagai permasalahan maka selamanya ia akan menghambat bangsa ini. bagaimana tidak jika saya menggambarkan heterogenitas adalah sesuatu yang telah bangsa ini miliki semenjak ia lahir. Ketika Proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, bangsa ini lahir dengan segala perbedaan yang ada maka pilihannya adalah "Hidup dengan perbedaan  atau Mati karena perbedaan".

kembali kepada kita jika memang perbedaan telah kita miliki sejak lahir, maka pilihannya adalah apakah kita akan menganggapnya sebuah anugerah atau malah menganggapnya sebagai cacat bawaan yang akan kita bawa sampai kita mati.

jika kita analogikan dengan manusia, maka kita akan melihat contoh beberapa manusia yang bangkit dan maju karena cacat bawaan diantara mereka adalah :

1. Anthony Robles

Pria yang berasal dari Arizona State University ini lahir hanya dengan satu kaki saja. Namun kekurangannnya ini tidak menghentikannya untuk jadi juara nasional gulat kelas berat! Robles mengambil kelas 125 pound dengan 7-1 kali kemenangan atas juara bertahan Matt McDonough of Iowa.
2. Bobby Martin

Ia dilahirkan tanpa kaki satupun! Namun Bobby selalu berjuang dengan susah payah untuk menjadi raja. Usahanya ini pun membuahkan hasil yang menakjubkan, kini ia bisa menjadi pemain Pro NFL.
3. Qian Hongyan

Pada usia 3 tahun, gadis kecil ini mengalamai kecelakaan mobil yang mengharuskan para dokter mengamputasi kedua kaki Qian demi kelangsungan hidupnya. Dengan dibantu setengah bola basket sebagai tubuh palsu, Qian mewujudkan ambisi besarnya untuk bersaing sebagai perenang dalam Pralimpiade 2012 di london.
4. Lance Benson

Pria berusia 36 tahun ini lahir tanpa kaki. Namun hal itu tidak membiarkannya untuk mengikut lomba marathon di New York. Dengan duduk di atas skateboard dan menggunakan tangan untuk mendorong badannya, dia berkompetisi di New 2005 Ing York City Marathon hanya dalam 3 jam 37 menit!
5. Vinod Thakur

Penari hip-hop dari India ini tak memiliki kaki sama sekali! Namun kecintaannya terhadap dance tak meluluhkan ambisinya itu. Dengan meniru video tarian yang dia download dari warnet, dia belajar dengan cepat sehingga membawa dia menjadi “INDIA GOT TALENT”.
6. Xu Yuehua

Wanita berusia 55 tahun ini telah kehilangan kedua kakinya ketika mengalami kecelakan kereta api di usia 13 tahun. Hal ini tidak meredupkan hati emasnya, dia menghabiskan 37 tahun dengan membawa dan membesarkan lebih dari 130 anak-anak di lembaga kesejahteraan sosial.
7. Kevin Connolly

Lahir tanpa kedua kaki, membuat Connoly terbiasa dengan tatapan orang asing yang menatap aneh kepadanya. Tapi dia justru memanfaatkan hal itu, dengan mengangkat kamera pinggulnya, dia memotret muka orang-orang yang melihat ke arahnya lalu memposting hasil foto-foto itu di websitenya http://kevinmichaelconnolly.com. Kini Connolly telah menjadi fotografer hebat!
8. Huang Jianming

Pria yang berasal dari kota selatan Cina Shenzhen ini kehilangan kedua kakinya ketika mengalami kecelakaan kereta api. Setelah tragedi tersebut, istrinya meninggalkan dia karena telah kehilangan mata pencaharian. Kini dia menjadi seniman jalanan perjalanan, keliling melalui lebih dari 20 kota di China dalam sepuluh tahun. Dia pun bisa mendaki tembok besar china pada tahun 2006 dan berharap wisatawan yang melihatnya sedang mendaki bisa menikmati menjadi manusia sejati dan berpikir tentang potensi yang mereka miliki.

Mereka semua mungkin awalnya menganggap bahwa apa yeng terjadi pada anggota tubuh mereka adalah kecacatan tapi akhirnya mereka mengerti bahwa itu adalah sebuah anugerah.

Nah! bagi kita bangsa Indonesia Heterogenitas adalah sebuah kepastian bagi bangsa ini. tinggal selanjutnya mau bagaimana kita dengan heterogenitas itu. apakah menjadikannya cacat bawaan atau justru menjadikannya sebagai anugerah dan kita akan sukses dengan itu.

Merdeka Bangsaku!!!!!!






Renungan Hari Pahlawan

Hari ini Minggu 10 Nopember 2013 Bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan yang ke 68. Berbagai acara dilaksanakan oleh pemerintah dan masyarakat. Acara-Acara protokoler semisal Upacara Bendera, Ziarah Kubur dan pemberian penghargaan serta acara-acara non protokoler seperti menyambangi rumah veteran dan seminar kepahlawananpun tidak lupa diselenggarakan oleh seluruh elemen bangsa. 
semua itu merupakan upaya bangsa ini untuk memberikan sedikit ucapan terima kasih kepada para pahlawan yang telah dengan gagah berani memperjuangkan kemerdekaan bangsa sehingga saat ini kita dapat hidup senang di alam kemerdekaan.
akan tetapi diantara seluruh rangkaian acara tersebut ada sesuatu yang hilang dari pengamatan, atau jika tidak ingin diistilahkan seperti itu, kita bisa menyebutnya sebagai sesuatu yang belum tercapai sebagai makna dari hari Pahlawan yakni semangat kepahlawanan.
Ya! semangat kepahlawanan perlahan tapi pasti mulai hilang dari jiwa dan hati bangsa indonesia. seiring berjalannya waktu dan besarnya tempaan globalisasi dengan segala pengaruh buruknya, sifat-sifat kepahlawanan tersebut jarang sekali terlihat.
Dari pemerintah pun dari masyarakat kita tidak pernah melihat orang membicarakan nilai-nilai kepahlawanan dengan serius, sekalipun kita membicarakan hal itu, maka senyuman sinis dan mengejek akan menyahuti setiap pembicaraan. 
Memang ironis ketika bangsa ini terpuruk dan membutuhkan suntikan semangat kepahlawanan, tetapi justru hal tersebut menjadi begitu tabu dan terkadang memalukan.
Ketika kita berbicara bangsa dan negara maka orang akan menjawab dengan melecehkan. ketika kita berbicara "demi bangsa dan negara" maka akan tersunging sebuah senyuman sinis dari bibir teman kita.Itulah bukti telah hilangnya semangat kepahlawanan dari jiwa bangsa Indonesia.
Dahulu ketika kita berbicara "merdeka atau mati" maka seluruh bangsa akan berteriak "merdeka!", tapi jika sekarang kita bebicara "untuk kepentingan negara" maka akan terkesan munafik dan "sok bersih" .
Jadi! Disela acara peringatan Hari Pahlawan ini mungkin ada baiknya kita melakukan introspeksi berjamaah dan ajukan pertanyaan kepada masing-masing. 
Untuk apa kita memperingati Hari Pahlawan jika semangat kepahlawanan itu telah hilang dari jiwa kita?

Tempat Basah Versus Tempat Berkah



Satu hal lagi yang sering kali menjadi perdebatan di kalangan para pegawai negeri adalah berkenaan dengan istilah tempat basah dan tempat kering. Diakui maupun tidak struktur organisasi dan kebijakan anggaran pemerintah menyebabkan terciptanya dua jenis tempat pada tubuh bangunan pemerintah, yaitu posisi atau instansi yang memiliki sumber daya yang berlimpah dan yang lainnya posisi atau instansi yang minim sumber daya.
Tempat basah yaitu tempat atau posisi dalam organisasi yang memiliki sumber daya berlimpah dengan kewenangan yang luas, anggaran yang memadai dan akses yang besar terhadap berbagai kalangan, sementara tempat kering adalah tempat yang sebaliknya yaitu instansi dengan kewenangan, anggaran dan akses yang terbatas.
Kebanyakan pegawai negeri saat ini begitu mendewa-dewakan posisi basah, mereka mengejarnya dengan berbagai cara dan menikmatinya dengan sepuas hati, “posisi menentukan prestasi” begitu ujar mereka. Hal inilah yang akhirnya membuat kondisi birokrasi begitu timpang. Satu sisi terdapat instansi yang begitu gemuk dengan jumlah pegawai yang berlebih dan di sisi lain terdapat sebagian instansi yang kekurangan jumlah pegawai.
Ibarat semut yang selalu tertarik pada gula, begitupun pegawai negeri mereka cenderung mendekati tempat-tempat yang memiliki daya tarik sumber daya yang berlimpah dan menjauhi tempat-tempat yang memiliki sumber daya yang terbatas. Bahkan ada kesan ketika pegawai negeri ditempatkan pada sebuah instansi yang tidak menarik adalah sebuah langkah “pembuangan”.
Berbagai faktor mungkin menjadi penyebab dari kondisi ini, Mulai dari kebijakan anggaran yang tidak berkeadilan, beban kerja yang timpang sampai pada kebijakan politik pimpinan ditengarai ikut berperan dalam menciptakan kondisi tidak ideal ini. Ya! Saya menyebut kondisi ini adalah kondisi yang tidak ideal, karena idealnya sebagai sebuah organisasi pemerintah dapat menciptakan suatu kondisi berkeadilan pada setiap organ-organnya.
85
 
Ibarat tubuh manusia maka seluruh organ harus mendapatkan suplai darah yang cukup bagi keberlangsungan hidupnya, tangan mendapatkan suplai darah yang sama dengan kaki, begitupun otak dan organ tubuh lainnya. Bayangkan saja jika tangan tidak mendapatkan suplai darah yang cukup maka akan terjadi pembusukan dan akhirnya mati. Pembusukan pada tangan jika tidak segera disembuhkan akan terus menjalar ke seluruh bagian tubuhnya hingga akhirnya menyebabkan kematian pada tubuh manusia.
Begitupun dengan organisasi jika salah satu bagian dalam organisasi tidak mendapatkan suplai sumber daya yang cukup maka keberlangsungan hidup organisasi akan terancam. Oleh karena itu idealnya seluruh instansi pemerintah memiliki sumber daya yang sama sesuai dengan kebutuhan organisasi sehingga tercipta kinerja organisasi yang efektif dan efisien.
Terlepas dari kondisi ideal tersebut faktanya, istilah tempat basah dan kering itu sampai saat ini masih ada bahkan semakin kental terlihat. Misalkan antara propinsi dan kabupaten, propinsi adalah tempat yang relatif basah jika dibandingkan dengan kabupaten, alasannya jelas! Dari kemampuan APBD saja Kabupaten Garut misalkan dengan jumlah APBD 2 triliun lebih, bandingkan dengan Propinsi Jawa Barat yang mencapai angka 22 Triliun lebih.
Mungkin menurut anda wajar karena propinsi beban kerjannya adalah seluruh kabupaten/kota di wilayah propinsi sedangkan kabupaten hanya meliputi wilayah satu kabupaten saja. Akan tetapi hal ini akan terlihat begitu tidak adil jika kita bandingkan dengan jumlah pegawainya.
Kabupaten Garut yang APBD-nya 2 triliun itu harus menanggung beban kepegawaian yang kurang lebih 20.000 pegawai, sedangkan Propinsi Jawa Barat dengan APBD 22 triliun tersebut hanya menanggung pegawai negeri sebanyak 6000 sampai 7000 an. Sehingga jelas besaran belanja pegawai pada kabupaten akan lebih besar ketimbang belanja publiknya, akhirnya tentu saja yang akan dikorbankan adalah kebutuhan publik.
Lebih jelas lagi jika kita bandingkan penghasilan pada setiap pegawainya, misalkan seorang pegawai di salah satu dinas di propinsi dengan golongan IIIb sama dengan seorang pegawai kabupaten Garut dengan golongan IIIb juga, pegawai propinsi menerima tunjangan perbaikan penghasilan sebesar Rp. 2.500.000,- sedangkan tunjangan pegawai kabupaten Garut sebesar Rp. 600..000,-. Melihat kondisi ini maka jelas propinsi Jawa Barat relatif lebih basah dibandingkan dengan Kabupaten Garut, sehingga tidak heran jika saat ini banyak pegawai negeri dari kabupaten yang ingin berpindah ke propinsi.
Apakah kebijakan ini salah?
Wallahualam bissawaf, Biarlah itu menjadi pemikiran para jenius di bidang pemerintahan. Akan tetapi saya ingatkan, jika kita berharap sebuah sistem yang ideal pada sebuah organisasi pemerintahan yang ada di dunia maka niscaya kita tidak akan pernah menemukannya. Kenapa? Karena kita hidup di dalam dunia yang fana, yang diatur oleh aturan manusia dan aturan manusia tidak akan pernah menemui sebuah kesempurnaan. Hanya aturan tuhanlah yang akan sempurna dan hal itu hanya akan kita temui di alam setelah kematian nanti.
Selain itu kesempurnaan bagi manusia adalah sesuatu yang relatif, pandangan sistem yang ideal menurut saya dan anda pasti berbeda. Bisa saja anda berpandangan bahwa sistem yang ada sekarang adalah sistem yang ideal, sementara saya memandang sebaliknya. Semakin panjang kita berdebat maka akan semakin nampak perbedaan pandangan kita, oleh karena itu menyikapi semua ini termasuk keberadaan tempat basah dan tempat kering adalah tergantung bagaimana kita memandangnya.
Bagi saya pribadi mari kita rubah pandangan kita dari pandangan basah versus kering, menjadi pandangan berkah versus mudharat. Ya!, rubahlah pandangan anda tentang sebuah posisi, jika selama ini anda memandang sebuah posisi dari besar-kecilnya penghasilan maka rubahlah penilaian tersebut dengan melihat besar-kecilnya keberkahan yang akan anda terima.
Mengejar posisi yang basah anda bisa menjadi “kutu loncat’ pindah kesana pindah kesini untuk mengejar penghasilan yang besar, sementara dengan mengejar keberkahan hidup anda tidak perlu pindah-pindah posisi cukup jalankan setiap posisi dengan sebaik-baiknya, maka keberkahan itu akan datang, karena keberkahan ada pada setiap posisi yang kita jalankan. Selama kita menjalankan posisi tersebut dengan sebaik-baiknya maka keberkahan itu akan datang.
Jadi tidak perlulah kita mencari posisi basah dan menghindari posisi kering,bukankah kita siap ditempatkan dimana saja? Jadi bersiaplah ditempatkan dimana saja dan jalankan setiap posisi yang anda terima dengan sebaik-baiknya serta tunggulah keberkahan itu datang, sebaliknya posisi apapun jika tidak anda jalankan dengan sebaik-baiknya maka yang akan anda temui adalah kemudharatan.

Perseta####...! dengan Pangkat dan Jabatan!!



  1. Prolog
Bangsa Indonesia adalah sebuah bangsa yang besar dengan berbagai potensi yang luar biasa, akan tetapi ironisnya potensi yang luar biasa tersebut belum mampu menghantarkan bangsa ini ke depan pintu gerbang kemakmuran. Salah satu yang ditengarai sebagai penyebab hal tersebut adalah perilaku alat negara terutama para pegawai negaranya.
Untuk merubah perilaku manusia yang harus dilakukan terlebih adalah merubah pola pikirnya, karena salah satu faktor pembentuk perilaku adalah pola pikir. Buku ini hadir untuk melakukan hal tersebut, yaitu merubah pola pikir (mindset) pegawai negara, dengan mengerti arti kehidupan, paham tentang kuadran kehidupan, memaknai pilihan hidup sebagai PNS dan bertekad menjadi pegawai Negeri Paripurna, diharapkan PNS dapat merubah perilakunya, sehingga tercipta Pegawai negeri yang berintegritas tinggi, amanah dan memiliki kinerja luar biasa.
  1. Arti Kehidupan
Apakah Arti Kehidupan ?
Kehidupan dunia tidak lebih dari sebuah sarana untuk menghimpun bekal bagi kehidupan sesungguhnya nanti, yaitu kehidupan sesudah kematian yang kekal abadi. Dalam kehidupan setelah kematian manusia hidup sebagai akibat dari kehidupan sebelumnya, semakin baik hidup sebelumnya (dunia) maka semakin makmur hidupnya kelak dan sebaliknya semakin buruk kehidupan dunianya maka akan semakin menderita dia di kehidupan setelah kematiannya.
Apakah bekal untuk kehidupan yang sesungguhnya itu?
Untuk mendapatkan kehidupan akhirat yang bahagia maka kita harus memenuhi bekal kita dengan berbagai macam ibadah. Ibadah sendiri adalah sebuah konsep yang luas, ia tidak hanya berupa ibadah “protokoler” berupa hubungan dengan tuhan semata, melainkan di dalamnya terdapat bentuk ibadah yang berhubungan langsung dengan manusia lainnya, yaitu berupa nilai-nilai kebajikan dan kemanfaatan bagi manusia lainnya.
Jadi beribadahlah sebanyak mungkin, berikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi manusia lainnya maka niscaya kehidupan setelah kematian akan kita songsong dengan penuh kenikmatan dan kebahagiaan.
  1. Kuadran Kehidupan
Robert T Kiyosaki mengemukakan sebuah pendapat tentang kuadran kehidupan yang membagi manusia berdasarkan kekuatan finansialnya. Kuadran kehidupan yang dikemukakan dalam buku ini adalah kuadran yang membagi manusia berdasarkan amal ibadahnya.   
Pada dasarnya seluruh manusia memiliki sumber daya yang sama yang secara adil telah diberikan tuhan. Sumber daya itu berupa kekayaan, kekuasaan dan penghormatan. Pilihannya ada pada manusia apakah akan memanfaatkannya untuk kebajikan atau sebaliknya akan menggunakannya untuk menghamba pada kemungkaran. Berdadasarkan cara manusia memanfaatkan sumber dayanya maka akan tercipta empat kuadran kehidupan yaitu kuadran pertama Sukses Dunia Sengsara akhirat, Kuadran Kedua Sengsara Dunia dan Akhirat, Kuadran Ketiga Sabar Dunia Sukses Akhirat dan terakhir Kuadran Keempat, Sukses Dunia Bahagia Akhirat.

  1. PNS Sebagai Pilihan Hidup
kehidupan di dunia ini penuh dengan pilihan termasuk di dalamnya peran dan pekerjaan, Pegawai negara sesungguhnya adalah sebuah pilihan hidup yang memiliki konsekuensi tersendiri. Konsekuensi tersebut berupa perikahidupan yang telah diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Posisi Pegawai negeri sendiri adalah sebuah posisi mulia dengan tujuan yang amat mulia yaitu membantu negara mensejahterakan rakyatnya. Posisi itu jika dilaksanakan dengan sebaik-baiknya niscaya akan menempatkan seorang manusia pada posisi terhormat dihadapan tuhan dan manusia.
Kebanyakan pegawai negeri tidak menyadari hal tersebut, pola pikirnya sering kali tertutup dengan nafsu duniawi yang mendewakan “aku dan diriku”, sehingga kepentingan pribadi sering kali mendominasi pelaksanaan tugasnya dari pada kepentingan organisasi dan negaranya. Hal tersebut dapat dilihat dari praktek-praktek penyelahgunaan kewenangan oleh para pegawai negeri yang dewasa ini semakin meningkat.
Untuk memperbaikinya kita tidak bisa hanya tergantung pada aturan semata, harus ada sebuah kesadaran masif dari para pegawai negeri untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kemampuannya, selain itu yang sangat dibutuhkan saat ini juga adalah pegawai negeri dengan karakter positif yang kuat sehingga meskipun kondisi lingkungan sedemikian “carut marut” nya dia tetap memiliki integritas dan tanggung jawab yang tinggi terhadap pekerjaan dan rakyatnya.
  1. Menjadi PNS Paripurna 
Tujuan hidup seorang manusia sesungguhnya bukanlah harta, pangkat ataupun penghormatan. Tujuan hidup manusia yang sesungguhnya adalah kebahagiaan hidup dunia dan akhirat, hal itu akan didapat manakala manusia memiliki kehidupan yang berkah, kematian yang mulia dan setelah kematian tuhan menempatkannya di surganya Tuhan, maka dari itu alangkah bahagianya jika seorang manusia dapat hidup penuh berkah, mati dalam kemuliaan dan masuk surga.
Manusia seperti ini saya sebut dengan “Manusia Paripurna”, begitupun dengan seorang pegawai negeri, menjadi “PNS Paripurna” adalah tujuan hidup seungguhnya. Untuk mencapai hal tersebut bukanlah sesuatu yang mudah butuh kerja keras dan pengorbanan. 
Meskipun sulit bukan berarti tidak bisa, bagi seorang pegawai negeri untuk menemukan keberkahan hidup, kematian mulia dan menjadi penduduk surga relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan pekerjaan-pekerjaan lain. Seorang pegawai negeri tidak perlu bekerja lebih berat cukup bekerja satu kali lipat saja maka dia akan menemukan keparipurnaan hidup. Hal ini karena kedudukan strategis pegawai negeri sebagai pembantu negara mensejahterakan rakyatnya.
Logikanya adalah karena membantu negara mensejahterakan rakyat adalah sebuah kebajikan yang merupakan amal ibadah yang sangat besar. Dengan mensejahterakan rakyat maka kita telah memberikan manfaat bagi orang lain, dan itu merupakan amal ibadah yang jika dilakukan dengan baik maka selain keuntungan finansial berupa gaji, ada keuntungan lain yang akan anda dapat yaitu anda telah berinvestasi untuk kematian dan kehidupan setelah kematian anda.
Untuk dapat  menjadi seorang PNS Paripurna yang harus anda lakukan adalah Tidak perlu bekerja berkali lipat cukup satu kali lipat saja, Berprinsiplah:  jangan sampai kesalahan ada pada anda! Tingkatkan Kemampuan Anda! Pangkat dan Jabatan, go to the hell ! Menulislah,  Beorientasi pada proses dan hasil sekaligus, dan Jadilah seorang PNS yang Kaya Raya dan diberkahi Tuhan.

SEBUAH BUKU TENTANG PEGAWAI NEGERI

..

terpopuler

PNS

ABDI NEGARA

ABDI MASYARAKAT