Wednesday, February 19, 2014

Membangun Karakter Bangsa dalam konteks Kekinian



I
PENDAHULUAN

1.1.   Latar Belakang
Sebagai sebuah bangsa dan negara Indonesia dinilai memiliki potensi yang teramat besar untuk dapat menjadi sebuah bangsa yang maju hal ini dapat dilihat dari :
  1. Luas wilayah seluas 5.180.053 KM2 yang sepertiganya adalah lautan dimana di dalamnya tersimpan berbagai potensi yang luar biasa menjanjikan seperti minyak bumi, gas alam, barisan terumbu karang yang indah, perikanan kelautan serta sumber daya pariwisata yang tidak ternilai harganya.
  2. Negara dengan Gugus pulau sebanyak 17.504 pulau (menurut data Tahun 2004) dan garis pantai sepanjang 54.716 KM yang berarti negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
  3. Negara dengan 34 Propinsi 440 Kabupaten/kota, 5500 an Kecamatan dan sekitar 73.000 Desa yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan struktur pemerintahan salah satu yang terbesar di dunia.
  4. Letak geografis berada tepat di tengah garis Khatulistiwa yang dengan itu menyebabkan iklim hangat senantiasa meliputi wilayah negara ini sepanjang tahunnya. Kondisi ini merupakan surga bagi berbagai macam flora dan fauna, sehingga tak heran jika hampir seluruh jenis hewan dan tumbuhan dapat hidup di wilayah negeri tercinta ini.
  5. Negara dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 250 juta jiwa yang menunjukkan bahwa negeri ini tidak akan pernah kekurangan akan sumber daya manusia.
  6. Negara dengan 300 etnis 1.340 Suku Bangsa, 546 bahasa dan sub bahasa daerah serta 6 Agama berbeda tapi dipersatukan dengan Proklamasi, Pancasila dan Falsafah Bhinneka Tunggal Ika.
  7. Negara dengan berbagai adat, budaya, norma dan etika tetapi hidup rukun dalam sebuah wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
 Meskipun begitu faktanya negara ini belum mampu memanfaatkan seluruh potensinya tersebut untuk membangun sebuah bangsa yang maju dan bersaing dengan negara lain di dunia. Salah satu indikator kemajuan negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita masyarakatnya. berikut ini bukti bahwa negara ini masih jauh tertinggal dari bangsa lainnya :
Tabel 1.1
Pendapatan Perkapita Negara ASEAN

NO
PERINGKAT
NAMA NEGARA
PENDAPATAN PER KAPITA
TAHUN
1
6
Singapura
$ 60,900
2012
2
11
Brunei Darussalam
$ 50,500
2012
3
74
Malaysia
$ 16,900
2012
4
113
Thailand
$ 10,000
2012
5
117
Timor Leste
$ 9,500
2012
6
155
Indonesia
$ 5,000
2012
7
162
Piliphina
$ 4,300
2012
8
167
Vietnam
$ 3,500
2012
9
173
Kamboja
$ 3,000
2012
10
184
Laos
$ 2,400
2012
11
205
Myanmar
$ 1,400
2012
Sumber: CIA World Factbook 2013
Data di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pendapatan per kapita Negara Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand bahkan “eks” kita Timor (Timur) Leste sekalipun.
Beberapa persoalan yang mengemuka perihal ketidakmampuan negara ini dalam membangun peradaban besar adalah tingginya tingkat korupsi, minimnya investasi, rendahnya kualitas sumber daya manusia, tingginya utang luar negeri dan ketidaksinkronan dunia pendidikan dengan dunia pekerjaan yang menyebabkan pengangguran semakin bertambah setiap tahunnya di negeri tercinta kita ini.
Persoalan-persoalan yang Saya sebutkan tersebut akhirnya mengerucut pada pentingnya pendidikan karakter bangsa hal ini disebabkan bahwa seluruh persoalan tersebut lahir karena tidak kuatnya pondasi karakter bangsa.
Korupsi lahir karena kurangnya kejujuran dan integritas pribadi terhadap negaranya, minimnya investasi dikarenakan budaya korup dan iklim investasi yang tidak kondusif, rendahnya kualitas sumber daya manusia ditengarai bukan dari sisi intelektualitas melainkan dari sisi karakter, dan tidaksinkronnya pendidikan dengan dunia pekerjaan sekali lagi hal tersebut berhubungan dengan karakter, pendidikan saat ini hanya menciptakan karakter “pencari kerja” bukan “pencipta lapangan pekerjaan”.
Ditengah badai globalisasi dan modernitas saat ini harus diakui bahwa perlahan namun pasti karakter bangsa Indonesia dewasa ini telah tercerabut dari akarnya. Hal ini dapat kita lihat dari :
1.       Pudarnya semangat ketuhanan. Korupsi, Dekadensi Moral, Tingginya kriminalitas dan Meningkatnya penyebaran Narkoba adalah buktinya;
2.       Pudarnya budaya malu. Para koruptor, Merebaknya Pornograpi dan pornoaksi  adalah buktinya;
3.       Hilangnya kesalehan sosial. Konflik antar suku bangsa, antar kampung dan antar agama adalah buktinya;
4.       Hilangnya semangat kebersamaan. Individualisme, Hedonisme,  tingginya kesenjangan kaya-miskin dan tidak berkembangnya ekonomi kerakyatan adalah buktinya.
Tentunya masih banyak bukti lain yang akurat perihal pudarnya karakter bangsa ini, oleh karena itu maka pentingnya pendidikan karakter bangsa adalah sebuah keniscayaan.

Thursday, February 13, 2014

REVITALISASI SEMANGAT BHINNEKA TUNGGAL IKA DALAM KEHIDUPAN BERAGAMA


Materi pak sekban from badar_SSTP

Disampaikan pada acara "Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama di Kabupaten Garut" Kamis 13 Pebruari 2014 Hotel PKPN Garut.  

Aplikasi Nilai Keagamaan dalam Kehidupan yang Plural


Aplikasi nilai nilai keagamaan dalam kehidupan masyarakat yang plural from badar_SSTP


Disampaikan pada acara "Peningkatan Toleransi dan Kerukunan dalam Kehidupan Beragama di Kabupaten Garut" Kamis 13 Pebruari 2014 Hotel PKPN Garut. 

Tuesday, February 4, 2014

NEGARA DALAM PEMIKIRAN PLATO DAN ARISTOTELES



Sahabat sebelum saya membahas tentang pemikiran beberapa pilsuf Yunani tentang negara sebagaimana judul di atas ada baiknya Saya menjelaskan maksud penulisan artikel Saya kali ini. Sebagaimana sahabat pembaca maklumi bahwa perkembangan dunia saat ini, entah karena digerakan atau secara alamiah sepertinya tergiring kedalam sebuah monologi demokrasi sebagai sebuah kebenaran.

Pandangan masyarakat umum dewasa ini terutama di negara kita tercinta Indonesia, Demokrasi dicap sebagai sebuah sistem yang sepenuhnya benar yakni sebuah sistem yang akan mampu menyelesaikan permasalahan bangsa. 

Akan tetapi benarkah itu bahwa Demokrasi akan menyelesaikan permasalahan Bangsa?

SEBUAH BUKU TENTANG PEGAWAI NEGERI

..

terpopuler

PNS

ABDI NEGARA

ABDI MASYARAKAT