I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai sebuah
bangsa dan negara Indonesia dinilai memiliki potensi yang teramat besar untuk
dapat menjadi sebuah bangsa yang maju hal ini dapat dilihat dari :
- Luas wilayah seluas 5.180.053 KM2 yang sepertiganya adalah lautan dimana di dalamnya tersimpan berbagai potensi yang luar biasa menjanjikan seperti minyak bumi, gas alam, barisan terumbu karang yang indah, perikanan kelautan serta sumber daya pariwisata yang tidak ternilai harganya.
- Negara dengan Gugus pulau sebanyak 17.504 pulau (menurut data Tahun 2004) dan garis pantai sepanjang 54.716 KM yang berarti negara dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia.
- Negara dengan 34 Propinsi 440 Kabupaten/kota, 5500 an Kecamatan dan sekitar 73.000 Desa yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan struktur pemerintahan salah satu yang terbesar di dunia.
- Letak geografis berada tepat di tengah garis Khatulistiwa yang dengan itu menyebabkan iklim hangat senantiasa meliputi wilayah negara ini sepanjang tahunnya. Kondisi ini merupakan surga bagi berbagai macam flora dan fauna, sehingga tak heran jika hampir seluruh jenis hewan dan tumbuhan dapat hidup di wilayah negeri tercinta ini.
- Negara dengan jumlah penduduk tidak kurang dari 250 juta jiwa yang menunjukkan bahwa negeri ini tidak akan pernah kekurangan akan sumber daya manusia.
- Negara dengan 300 etnis 1.340 Suku Bangsa, 546 bahasa dan sub bahasa daerah serta 6 Agama berbeda tapi dipersatukan dengan Proklamasi, Pancasila dan Falsafah Bhinneka Tunggal Ika.
- Negara dengan berbagai adat, budaya, norma dan etika tetapi hidup rukun dalam sebuah wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Meskipun begitu faktanya negara ini belum
mampu memanfaatkan seluruh potensinya tersebut untuk membangun sebuah bangsa
yang maju dan bersaing dengan negara lain di dunia. Salah satu indikator
kemajuan negara dapat dilihat dari pendapatan per kapita masyarakatnya. berikut
ini bukti bahwa negara ini masih jauh tertinggal dari bangsa lainnya :
Tabel 1.1
Pendapatan Perkapita Negara ASEAN
NO
|
PERINGKAT
|
NAMA NEGARA
|
PENDAPATAN PER KAPITA
|
TAHUN
|
1
|
6
|
Singapura
|
$ 60,900
|
2012
|
2
|
11
|
Brunei Darussalam
|
$ 50,500
|
2012
|
3
|
74
|
Malaysia
|
$ 16,900
|
2012
|
4
|
113
|
Thailand
|
$ 10,000
|
2012
|
5
|
117
|
Timor Leste
|
$ 9,500
|
2012
|
6
|
155
|
Indonesia
|
$ 5,000
|
2012
|
7
|
162
|
Piliphina
|
$ 4,300
|
2012
|
8
|
167
|
Vietnam
|
$ 3,500
|
2012
|
9
|
173
|
Kamboja
|
$ 3,000
|
2012
|
10
|
184
|
Laos
|
$ 2,400
|
2012
|
11
|
205
|
Myanmar
|
$ 1,400
|
2012
|
Sumber: CIA World Factbook 2013
Data di atas
menunjukkan bahwa berdasarkan pendapatan per kapita Negara Indonesia masih
tertinggal dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, Brunei
Darussalam, Thailand bahkan “eks” kita Timor (Timur) Leste sekalipun.
Beberapa persoalan
yang mengemuka perihal ketidakmampuan negara ini dalam membangun peradaban
besar adalah tingginya tingkat korupsi, minimnya investasi, rendahnya kualitas
sumber daya manusia, tingginya utang luar negeri dan ketidaksinkronan dunia
pendidikan dengan dunia pekerjaan yang menyebabkan pengangguran semakin
bertambah setiap tahunnya di negeri tercinta kita ini.
Persoalan-persoalan
yang Saya sebutkan tersebut akhirnya mengerucut pada pentingnya pendidikan
karakter bangsa hal ini disebabkan bahwa seluruh persoalan tersebut lahir
karena tidak kuatnya pondasi karakter bangsa.
Korupsi lahir
karena kurangnya kejujuran dan integritas pribadi terhadap negaranya, minimnya
investasi dikarenakan budaya korup dan iklim investasi yang tidak kondusif,
rendahnya kualitas sumber daya manusia ditengarai bukan dari sisi
intelektualitas melainkan dari sisi karakter, dan tidaksinkronnya pendidikan
dengan dunia pekerjaan sekali lagi hal tersebut berhubungan dengan karakter,
pendidikan saat ini hanya menciptakan karakter “pencari kerja” bukan “pencipta
lapangan pekerjaan”.
Ditengah badai
globalisasi dan modernitas saat ini harus diakui bahwa perlahan namun pasti karakter
bangsa Indonesia dewasa ini telah tercerabut dari akarnya. Hal ini dapat kita
lihat dari :
1. Pudarnya semangat ketuhanan. Korupsi, Dekadensi Moral, Tingginya
kriminalitas dan Meningkatnya penyebaran Narkoba adalah buktinya;
2. Pudarnya budaya malu. Para koruptor, Merebaknya Pornograpi dan
pornoaksi adalah buktinya;
3. Hilangnya kesalehan sosial. Konflik antar suku bangsa, antar kampung
dan antar agama adalah buktinya;
4. Hilangnya semangat kebersamaan. Individualisme, Hedonisme, tingginya kesenjangan kaya-miskin dan tidak
berkembangnya ekonomi kerakyatan adalah buktinya.
Tentunya masih
banyak bukti lain yang akurat perihal pudarnya karakter bangsa ini, oleh karena
itu maka pentingnya pendidikan karakter bangsa adalah sebuah keniscayaan.