Sahabat pembaca sebelumnya Saya
ingin menyampaikan permohonan maaf karena Saya tidak bisa memenuhi janji Saya
untuk keep update
postingan Saya selama masa “karantina” (kayak talent show aja) di program 300
doktor Provinsi Jawa Barat. Sayapun tidak bisa senantiasa membagi ilmu yang Saya
dapatkan selama masa itu. Alasannya (maklum kita orang Indonesia kalo orang minta maaf perlu menyampaikan
alasan) si IELTS telah merenggut kebersamaan Saya dengan Sahabat. Tidak setiap
waktu dan tempat yang Saya miliki yang tidak Ia jamahi, bahkan saat di ruangan
1x2 meter yang bertuliskan “WC”pun IELTS selalu mengganggu pikiran Saya. Jadi maaf
ya sob!
Jadi semoga sahabat mau memaafkan
Saya, lagian ini khan bulan puasa bulan penuh magfiroh sehingga sudah
semestinya sobat memaafkan Saya. Sebagai gantinya akan Saya tulis sebisa-bisa
Saya tentang apa yang telah saya lalui selama ini. Tujuannya adalah semoga
memberikan manfaat bagi sahabat. Postingan pertama di bulan ramadhan ini adalah
postingan ini yang berjudul “60 Hari mengejar mimpi”. Adalah sebuah cerita
singkat tentang perjalanan Saya dan rekan-rekan program 300 doktor selama masa
pendidikan bahasa di sebuah tempat indah di Jl. Cimanuk Bandung. Semoga bermanfaat.
Yo mari kita mulai.
Sahabat kurang lebih 60 Hari yang
lalu tak secuilpun terbesit dalam benak Saya untuk meneruskan perkuliahan Saya
di negeri orang. Tidak Saya pungkiri bahwa itu adalah mimpi saat kecil Saya,
tapi Saya telah menguburnya rapat-rapat saat saya memutuskan diri untuk menjadi
seorang PNS. Adalah Program 300 doktor luar negeri dari Pemerintah Provinsi
Jawa Barat yang membangkitkannya.
Program yang terkesan utopis itu akhirnya memberikan bantuan pernapasan
bagi mimpi saya, untuk bangkit dan menyibak tanah padat yang selama ini
menguburnya hidup-hidup.
Ternyata memang layaknya
kemenangan besar Umat Islam di Masa Rosululloh dan ibarat perjalanan panjang
pahlawan bangsa mewujudkan kemerdekaan bangsa ini, mimpi Sayapun tidaklah mudah
untuk diwujudkan. Hanya mungkin musuh yang harus Saya hadapi tentunya bukan
bala tentara penjajah atau juga kepungan pasukan kafir quraisy. Musuh yang
harus Saya hadapi adalah Saya sendiri, kemampuan dan motivasi Saya dalam mengejar
keinginan itu.
Perjuangan Saya dimulai 2 bulan
yang lalu saat Saya bersama 36 orang rekan PNS seperjuangan dari seluruh
wilayah Provinsi Jawa Barat, memasuki kawah candradimuka tempat kami
meningkatkan kapasitas keilmuan kami terutama kemampuan berbahasa inggris di
tempat mungil nan indah bernama IEDUC.