Wednesday, March 12, 2014

INFORMASI PROGRAM 300 DOKTOR PROVINSI JAWA BARAT

Sahabat, Sudah cukup lama rasanya dari terakhir saya menulis di blog ini. Sebagai seorang pegawai negeri dengan tanggung jawab esselon IV jujur sahabat, saya harus jungkir balik mengatur waktu dan volume otak untuk membagi kepentingan pekerjaan dan aktualisasi diri di blog yang saya banggakan ini.  Tapi tak mengapa seperti perkataan sahabat saya "biarlah Tuhan yang membalasnya". semoga segala yang saya tulis dalam blog ini menjadi kebaikan bagi Saya, Anda maupun bangsa Indonesia yang saya cintai ini.

Sudah cukup saya kira curhatnya, kini saatnya saya membagikan sesuatu kepada Anda semoga bermanfaat dunia dan akhirat, kalaupun tidak di dunia biarlah di akhirat, karena akhirat adalah tujuan kita sesungguhnya (jangan nyengir, ini serius) 

Sahabat kurang lebih seminggu yang lalu saya mendapatkan sebuah tawaran beasiswa program doktoral dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang diperuntukan bagi seluruh PNS yang ada di Jawa Barat. Sebuah tawaran yang menggiurkan karena program doktoral yang dimaksud adalah program doktor luar negeri dengan gelar PhD. Akan tetapi ternyata tak semua rekan saya sependapat dengan saya, banyak sahabat yang saya kabari tentang hal ini menolak dengan berbagai alasan, ada yang karena keluarga, karena jabatan, karena pimpinan dan bahkan ada yang skeptis menolak karena ketakutan dengan belajar di luar negeri kita akan menjadi agen luar negeri yang merusak bangsa sendiri. 

Alasan terakhir itu menurut saya agak keterlaluan. "emangnya dengan belajar di dalam negeri Anda pasti bisa menjaga bangsa dan negara?". Faktanya banyak juga yang merusak bangsa ternyata mendapat pendidikan di dalam negeri. Jadi! non sense lah kalau mengatakan dengan berkuliah ke luar negeri pasti akan menjadi agen luar negeri. Semuanya kembali kepada kita, memang tidak bisa juga kita mengatakan berkuliah di luar negeri lebih baik dari pada berkuliah di dalam negeri, tapi  logika tersebut berlaku juga terhadap sahabat yang berkuliah di dalam negeri.

Ini yang harus kita sepakati, memang kuliah di luar negeri tidak menjamin bahwa Anda akan mampu bekerja lebih baik dari rekan Anda yang berkuliah di dalam negeri, adalah Anda sendiri yang menentukan sejauhmana kehadiran Anda bermanfaat bagi bangsa dan negara. Bahkan lebih jauh lagi baik Anda berpendidikan maupun tidak, tidak ada jaminan Anda akan memberikan manfaat bagi bangsa dan negara, selama Anda bermental "goblok" maka selamanya Anda hanya akan membebani negara dan bangsa Anda.

Ok, lanjut lagi sahabat. Alasan lain sahabat yang menolak tawaran ini adalah ketakutan mereka terhadap masa depan karirnya, maklum berkuliah dengan status tugas belajar maka secara otomatis mengharuskan kita melepaskan jabatan dan fasilitasnya. Hal tersebut menyebabkan karir kita akan mundur selangkah, terlebih dengan kondisi tak menentu kebijakan kepegawaian di depan maka bisa jadi kita takan pernah lagi duduk dalam kursi empuk sebuah jabatan sekembalinya kita dari proses belajar. Untuk menjawab alasan ini dan memberikan sedikit motivasi bagi sahabat yang fragmatis, Saya yakinkan kepada Anda bahwa doktor adalah strata pendidikan tertinggi terlebih jika ia didapat dari pendidikan luar negeri, pandangan masyarakat kita masih memandang strata tersebut sebagai sesuatu yang prestisius, jadi saya kira sepulangnya Anda dari pendidikan maka 90 persen Anda akan dibutuhkan oleh jabatan, bukan sebaliknya.

Itu jika Anda memandangnya dari kacamata Pragmatis, jika Anda memandangnya dari kacamata idealis maka dengan berkuliah ke luar negeri Anda akan mendapatkan cara pandang yang berbeda, perbandingan yang lebih nyata antara apa yang terjadi dengan bangsa kita dan apa yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga kemampuan Anda untuk menjabarkan permasalahan bangsa dan memperbaikinya insya allah akan lebih baik.

Selanjutnya jika alasannya adalah karena keluarga yang mungkin harus kita tinggalkan selama proses belajar , saya kira adalah salah satu alasan yang paling rasional. Keluarga adalah alasan yang paling kuat untuk menolak kesempatan ini, tapi sebenarnya selama ada kemauan pasti ada jalan. Bagi saya sendiri solusinya adalah dengan "meringkid" (istilah sunda) maksud saya dengan membawa mereka ikut bersama saya. maklum saya adalah termasuk ISCIdTHT (ikatan suami cinta istri dan tak bisa hidup tanpanya) hehe. Selain itu bagi sebagian besar kita tentunya sangat sulit untuk dapat fokus selama pembelajaran saat kita terpisah dari keluarga kita, jadi solusinya adalah dengan membawa mereka bersama kita. Bagi sahabat yang istri dan keluarganya tak memungkinkan untuk di bawa maka semoga fiosofi rekan saya ini memicu semangat Anda "mundur satu langkah untuk melompat lebih jauh Sahabat!!!".

Sebelum saya tutup artikel saya kali ini, ijinkan saya menjelaskan secara singkat program tersebut (tak diijinkanpun saya maksa) emangnya siapa Anda? blog saya ini kok!, terserah saya dong mau nulis apapun juga!

Begini Program 300 doktor Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebenarnya hanya sebuah program fasilitasi bagi seluruh pegawai negeri sipil yang ada di wilayah pemerintah Provinsi Jawa Barat, baik yang bekerja di provinsi maupun mereka yang bekerja di  kabupaten/kota. Karena merupakan program fasilitasi maka sebenarnya beasiswa bagi pendidikan sendiri tidak disediakan oleh provinsi melainkan oleh lembaga lain yang konsern terhadap pengembangan sumber daya manusia seperti LPDP dan Dikti. Peran Pemerintah provinsi sendiri adalah memberikan pendampingan dan mengantarkan kita untuk mendapatkan beasiswa dimaksud serta memberikan fasilitasi lain yang dibutuhkan selama tidak disediakan oleh lembaga sponsor tersebut. 

Tahapan dari program ini terdiri dari tahapan pendaftaran, tahapan seleksi, tahapan pendidikan dan pasca pembelajaran. Tahapan Seleksi dilaksanakan melalui dua tahap yakni tahapan seleksi administrasi dan seleksi kemampuan akademik, Toefl dan psikologi. selanjutnya bagi sahabat yang nanti dinyatakan lulus dalam tahapan seleksi akan mendapatkan pendampingan untuk meningkatkan kemampuan, sehingga memenuhi persyaratan untuk mendapatkan beasiswa dari lembaga donatur sebagaimana disampaikan sebelumnya. setelah memenuhi syarat dan mendapatkan beasiswa maka langsung diberangkatkan. selesai masa pembelajaran maka sahabat yang telah lulus akan secara otomatis menjdi anggota forum 300 doktor pemerintah provinsi Jawa Barat inilah tahapan Pasca Pembelajaran.

Forum 300 doktor tersebut ke depan akan dijadikan sebuah lembaga pengembangan penelitian dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah provinsi Jawa Barat dalam mencapai Visi JawaBbarat sebagai Provinsi Termaju 2025.  Persyaratannya program ini sangat sederhana yaitu merupakan PNSD Jawa Barat, Berusia Maksimal 38 Tahun, Berijazah Pasca Sarjana, dan Siap berkuliah di luar negeri. 

Demikian penjelasan singkat program 300 doktor Pemerintah Provinsi Jawa Barat, yang saya simpulkan berdasarkan sosialisasi oleh BKD Provinsi pada tanggal 28 Pebruari 2014 di Aula Dada Rosada Balai Kota Bandung. Sebelum saya lupa Pendaftaran Program ini dilaksanakan online melalui  www.300doktor.jabarprov.go.id  nmulai tanggal 28 Pebruari 2014 dan berakhir pada 14 Maret 2014.

Jadi bagi sahabat yang tertarik tunggu apalagi segera daftarkan diri Anda atau jika Anda hendak mempelajari program ini terlebih dahulu silakan pelajari slide di bawah ini

Ups jangan lupa semoga menjadi Pegawai Negeri Paripurna yang Hidup penuh Berkah, Mati dalam Kemuliaan dan Masuk Surga. Amiiiiiiiiin...







No comments:

SEBUAH BUKU TENTANG PEGAWAI NEGERI

..

terpopuler

PNS

ABDI NEGARA

ABDI MASYARAKAT