Showing posts with label Umum. Show all posts
Showing posts with label Umum. Show all posts

Tuesday, November 24, 2015

Mengembalikan Proses yang Hilang dalam Sistem Pendidikan Kita

Untuk kesekian kalinya sebuah rekaman video amatir yang mempertontonkan kekerasan pada institusi pendidikan paling dasar di Indonesia beredar secara luas melalui media sosial. Tak ayal tontonan yang lebih mirip acara gulat kegemaran anak sulung Saya itu, menarik perhatian dari berbagai kalangan di tanah air.

Memilukan memang, setelah berbagai kebijakan revolusioner pemerintah untuk memperbaiki sektor pendidikan kita dengan pengalokasian 20% APBN di sektor pendidikan, perbaikan sarana pra sarana pendidikan dan peningkatan mutu serta kesejahteraan guru. Hasil yang didapat adalah perubahan perilaku generasi muda yang revolusioner pula.

Entah apa yang terjadi dengan anak-anak kita hari ini, setelah semua keprihatinan proses pendidikan masa lalu seperti perjalanan di pematang sawah menuju sekolah, wc sekolah yang tak bisa ditutup pintunya, buku-buku kucel dan berdebu, mengerjakan pr dibawah cahaya petromak tergantikan dengan semua kenyamanan fasiltas pendidikan  yang telah kita bangun selama ini, yang kita lahirkan justru adalah anak-anak bermental instan dan berkarakter tak jelas.

Setelah tidak ada lagi guru Oemar Bakrie yang hidup nestapa itu yang terlahir adalah generasi muda dengan sikap keras dan tidak menghargai sesamanya.

Ada yang salah dengan sistem pendidikan kita, dan lebih jauh lagi ada yang salah dengan pemikiran kita.

Kita yang selama ini berfikir bahwa keprihatinan kondisi pendidikan masa lalu sebagai masalah yang harus diperbaiki mungkin perlu merevisi pemikiran kita. Ada proses pembelajaran diluar kelas yang dahulu ditawarkan lebih dari pada yang kita miliki hari ini.

Perjalanan menuju sekolah dengan berjalan kaki melalui pematang sawah sesungguhnya merupakan proses pembelajaran yang kita lewatkan. Terdapat sisi solidaritas yang diajarkan karena berangkat sekolah melalui pematang sawah biasanya dilakukan secara berkelompok. Ada momen komunikasi yang terjalin disana. Terutama saat musim penghujan tiba saat sepatu kita dipenuhi tanah basah yang lengket, sehingga kita singgah di rumah salah satu teman dan membersihkannya (sebuah komen kebersamaan yang berharga).

Saat kita Mengerjakan pr dibawah cahaya petromak, itu juga merupakan proses pembelajaran yang kita lupakan, karena dalam kondisi itu kita diajarkan tentang kerja keras dan pengorbanan untuk sesuatu yang berharga yaitu pengetahuan. Sesuatu yang tidak ditawarkan oleh google dan Yahoo.

Pun dengan keprihatinan guru Oemar Bakri , ada sisi dedikasi dan pengabdian yang seharusnya dapat diteeladani oleh anak-anak kita. Sebuah aspek yang menjadikan guru begitu disegani dan berpengaruh pada masa lalu. Kondisi yang tidak hadir saat ini.

Intinya dalam proses-proses minus kenyamanan itu kita mengajarkan kepada anak-anak kita arti dari penghargaan pada sesama, kerja keras dan pengabdian. Kita telah membangun aspek kognitif dalam setiap ketidaknyamanan yang kita hadapi zaman dulu itu. Satu sisi yang tidak disediakan dalam sistem pendidikan yang kita miliki saat ini.

Lalu perlukah kita mengembalikan kondisi masa lalu itu ? Perlukah kita melarang penggunaan angkot atau sepeda motor pribadi setiap kali kita mengantarkan anak-anak kita ke sekolah? Atau perlukah kita melarang penggunaan listrik setiap kali anak-anak kita mengerjakan pr-nya? Atai lebih jauh lagi perlukah kita mengembalikan kondisi guru Oemar Bakri dan menarik kembali pemberian tunjangan sertifikasi?

Saya kira tidak! Tidak perlu seekstrim itu kali.

Yang perlu kita pikirkan adalah melakukan replacemen, yakni menggantikan momen-momen pembelajaran yang hilang tersebut dengan momen lain yang
Serupa melalui  sistem pendidikan yang baru itu.

Bentuknya apa? Nah itulah mungkin yang perlu kita pikirkan bersama.

Tapi kalo boleh Saya sedikit mengkritisi kesalahan sistem pendidikan kita saat ini adalah bahwa ia terlalu IQ oriented. Intelektualitas yang diindikasikan dengan nilai akademik terlalu dijadikan sebagai tolok ukur keberhasilan pendidikan.

Bahkan saat ini kita begitu bangga melihat anak-anak kita yang mampu berfikir dan memiliki keahlian yang tidak kita miliki saat kita seusia mereka. Kondisi yang mereka dapatkan melalui jam belajar yang lebih lama dari kita dulu dan jam main yang lebih sedikit dari kita dulu.

Usia anak adalah waktunya bermain maka seyogyanya mereka mendapatkan itu. Bermain adalah juga pembelajaran yang harus disediakan oleh sistem baru pendidikan kita itu. Kembali karena pendidikan bukan hanya afektif semata tapi juga kognitif dan psikomotori. Dua aspek terakhir hanyalah dapat diberikan di luar kelas melalui permainan, tidak di dalam kelas dan membaca buku.

Wallohualam bissawaf.

Friday, February 13, 2015

Pengalaman Tes Seleksi Beasiswa LPDP


Hari ini tak seperti jum'at biasanya, tidak ada apel pagi yang membosankan, tidak ada berkas surat yang mesti diselesaikan dan tidak ada pula panggilan Pak Kabid meminta bantuan karena hari ini Saya tidak berada di ruangan kantor yang sejak 2012 lalu Saya tempati. Hari ini dan saat ini, saya menuliskan tulisan ini di sebuah tempat bernama Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjajaran.

Adalah undangan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang membawa Saya ke tempat ini. Sebuah undangan yang ditujukan kepada Saya sebagai salah satu peserta perogram beasiswa Doktor Luar Negeri dari LPDP.

Tak disangka lamaran yang Saya kirim di akhir September lalu, mendapatkan respon dari pihak LPDP. oleh karena itulah selama 2 Hari ini Saya akan kembali berjuang untuk mewujudkan salah satu mimpi yang dulu pernah Saya sampaikan yaitu melanjutkan program doktoral ke luar negeri melalui sebuah seleksi yang dilaksanakan selama 2 hari dan terdiri dari seleksi wawancara dan Leaderless Group Discussion (LGD)

...

Hari ini dari rumah orang tua Saya di Daerah Cimanggung Saya memulai perjalanan untuk melaksanakan tes wawancara dan verifikasi dokumen. Mendahului sang mentari, menyelinap diantara dingin dan gelapnya hari, Saya starter sepeda motor kesayangan ayah. Saya berangkat dari rumah orang tua karena memulai perjalanan dari Garut, tempatku tinggal akan memakan waktu yang sangat panjang. Jadi dari pada terlambat sampai di tempat seleksi Saya memutuskan untuk memboyong keluarga kecil Saya ke tempat orang tua.

Sebelum mentari menunjukkan senyumannya Saya beranjak keluar rumah. Menggunakan sepeda motor tanpa gigi milik Ayah, aku memulai perjalanan Sang istri di jok belakang tak luput kubawa. sekedar numpang hingga jalan raya dimana ia melanjutkan perjalanannya ke Puskesmas tempat ia bekerja dengan menggunakan elf.

Setelah mendrop istri di Jalan Raya dan mencegatkannya sebuah elf jurusan Banjar-Bandung itu, kembali ku sibak dingin pagi menuju tempat seleksi di Pusat Kota Bandung.  

Bandung terasa lebih macet pagi ini jauh dari kemacetan yang Saya rasakan dulu saat Saya SMA sekitar Tahun 2000-an. ratusan bahkan ribuan sepeda motor termasuk punya Saya berluak-liuk mencari jalan di sela-sela himpitan kendaran roda empat. Perjalanan yang Saya perkirakan memakan waktu Satu Jam itu membengkak menjadi sekitar 1 Jam 40 Menit.
...

Tibalah Saya di tempat yang Saya tuju, sebuah gedung yang cukup modern jika dibandingkan gedung tempat Saya menyelesaikan program magister Saya di Garut sana. Menggunakan tangga segera Saya menuju lantai 4 tempat yang ditunjukkan dalam undangan. Di tempat itu ternyata sudah hadir banyak kandidat lain, Saya perkirakan jumlahnya hampir 300 orang. Diantaranya terlihat wajah-wajah belia sekitar kelahiran 80 atau 90-an, hanya beberapa diantaranya yang mungkin seusia Saya dan sebagian kecil lagi beberapa kandidat yang lebih tua dari Saya.

setelah sejenak menunggu Sayapun mengisi daftar hadir yang telah disediakan panitia. Selanjutnya dengan sedikit keberanian memulai percakapan Saya Sapa salah seorang kandidat untuk menanyakan teknis seleksi. wajah belia itu tanpa Saya tahu namanya menjelaskan bahwa jadwal peserta terlebih dahulu harus melaksanakan verifikasi dokumen di lantai tiga, kemudian melaksanakan tes sesuai jadwal yang telah dikirimkan pihak LPDP ke email masing-masing peserta.

menyadari bahwa Saya belum mengetahui jadwal seleksai, Saya segera menuruni tangga dan mencari warnet untuk melihat email Saya. sedikit kesulitan mencari tempat yang menyediakan akses internet, Saya sempat menghubungi rekan di kantor untuk melihat email Saya. Tapi setelah menghabiskan beberapa ratus rupiah pulsa baru Saya temukan tempat poto copy yang menyediakan jasa akses intrnet. segera Saya menyewa salah satu komputer yang ada di sana dan membuka email Saya.

Sedikit klik dan terbukalah jadwal tes seleksi. Dari jadwal yang tertera Saya mengetahui bahwa Saya akan melaksanakan tes wawancara pada hari Jum'at 13 Pebruari 2015 pukul 14.45 dan di hari berikutnya, Sabtu 14 Pebruari 2015 pukul 08.45 Saya harus mengikuti Tes LGD.
 ...

Selepas sholat jum'at Saya bergegas kembali ke ruangan verifikasi di lantai 3 Gedung FEB Program Magister  Manajemen Universitas Padjajaran. menjelang pukul 14.00 seluruh dokumen Saya telah diverifikasi, tidak ada halangan yang berarti. sekitar pukul 14.30 Saya segera menuju ruangan wawancara di lantai 4 gedung yang sama dan menunggu sesaat untuk selanjutnya dipanggil tepat pada pukul 14.45. Ternyata panitia cukup konsisten.
...

45 menit Saya duduk di kursi panas di hadapan 3 orang petugas seleksi yang telah dipilih Panitia. sedikit anggukan dan arahan tangan salah seorang dari tiga petugas itu menandakan telah beresnya tes wawancara yang aku lakukan. 45 menit itu terasa sangat panjang. Ada perasaan gugup membuka pembicaraan. Pertanyaan pertama yang diajukan petugas itu adalah:

Kenapa LPDP Pantas memberikan beasiswa kepada Anda?

Sedikit terbata Saya membuka jawaban Saya dengan membahas latar belakang Saya meneruskan pendidikan doktor di luar negeri. Ingin sekali Saya mengatakan kekecewaan Saya terhadap sistem pendidikan di dalam negeri. Dosen yang manja, biaya ini-itu yang tidak jelas dan lain sebagainya. Tapi tak mungkin itu Saya kemukakan karena selain tidak etis, belum tentu kejadian itu terjadi di seluruh perguruan tinggi di Indonesia. Bisa jadi di tempat mereka belajar atau mengajar hal itu tidak terjadi.

kebingungan, akhirnya Saya ceritakan tentang buku PNS Paripurna yang telah Saya buat. dan impian pribadi Saya untuk membangun sebuah tatanan pegawai negeri yang paripurna...
...

begitulah selanjutnya, wawancara tersebut lebih banyak membahas tentang buku Saya dari pada riset proposal yang saya ajukan dalam lamaran.
...

Sayapun meninggalkan kursi panas itu dengan tidak menentu, sedikit kecewa dengan jalannya wawacara. seharusnya Saya bisa lebih baik dari itu! pikir Saya.

Tapi sudahlah, wawancara dan kursi panas itu telah Saya lewati. apapun yang terjadi maka terjadilah semoga yang terbaik buat Saya. Masih ada seleksi LGD esok hari. Kini saatnya bagi Saya pulang dan memeluk istri dan anakku.
...

Sekarang adalah hari kedua dimana LGD (Leaderless Group Discussion) telah menunggu Saya. Tiba di tempat tes pukul 07.40 memberikan sedikit waktu bagi Saya menenggak segelas kopi dan dua batang rokok disertai sedikit lamunan. Saya lihat jam yang melingkar di tangan Saya menunjukkan pukul 08.00. Masih ada waktu 30 menit lagi Pikir Saya. 

Sedikit Jalan kaki saya temui warnet yang kemarin Saya gunakan melihat email. Setelah menyapa penjaga toko itu Sayapun segera mengambil key board di depan monitor sebuah komputer diantara 5 komputer yang ada di toko itu. keyword "menuju pns paripurna" di halaman depan mozilla membawa Saya ke blog yang sangat Saya banggakan. blogku tercinta Menuju PNS Paripurna". Jadilah sebuah postingan yang berada di hadapan sahabat saat ini.
...

belum sempat membereskan postingan, Saya kembali menengok jam tangan pemberian Istri tercinta yang kini telah sedikit retak dilempar si Alvin bungsu saya itu. Ternyata sudah pukul 08.30. Saatnya Saya berangkat ke ruangan tes LGD.
...

Di depan ruangan, kandidat lain telah berkumpul, sedikit sok akrab Saya menyapa mereka. Salah seorang diantaranya bernama Muhamad Rizki entah apa kepanjangannya. sebagai rekan seperjuangan kami berbicang cukup akrab hingga akhirnya salah seorang petugas mulai mengabsen peserta yang akan melaksanakan tes selanjutnya. 

Ada 9 orang dalam kelompok diskusi kami itu, ada Luthfi seorang calon Magister Teknik Industri yang akan menyelesaikan tesisnya dan berharap LPDP berkenan memberikan biaya bagi penyelesaian tesisnya itu. Ada Silvia Saya lupa latar Belakang Pendidikannya tapi ia mengikuti progra beasiswa magister LPDP, Amrizal seorang pemuda yang berharap bisa meneruskan magisternya di luar negeri. ada siapa lagi ya? maklum karena pertemuan yang sesaat jadi lupa lagi nama-namanya.
...
 
Setelah menunggu sekitar 10 menit kesembilan peserta dalam kelompok Saya itu dipersilakan untuk memasuki ruangan tes. Terdapat 2 orang petugas di dalam ruangan itu. Satu yang tadi mempersilakan kami masuk dan Satu lagi di sus\dut ruangan bermain dengan notebooknya. Keduanya perempuan yang satu menggunakan hijab yang satu lagi bersetelan rapih ala seorang psikolog, berambut pendek dan murah senyum. 

Arahan sang petugas memberikan saya pemahaman bahwa yang harus kami lakukan dalam tes ini adalah sekedar berdiskusi terhadap suatu kasus yang akan diberikan. hasil diskusi itu kemudian dibacakan oleh salah seoarng diantara kami sebagai hasil diskusi.

Kasus yang disuguhkan kepada kami saat itu adalah berkenaan dengan maraknya serbuan budaya asing dan produk-produknya. Produk itu berupa film, musik dan komik. Kami dimintai pendapat untuk akhirnya dijadikan rekomendasi bagi kementerian pariwisata. Selama berjalannya diskusi tersebut kami masing-masing diberikan peran yang kami gunakan sebagai sudut pandang kami saat mengemukakan pendapat. Saya sendiri memilih peran sebagai pengamat.

Bergiliran kami memberikan pandangan terhadap kasus yang ada di hadapan kami. Sebagai yang paling tua di kelompok Saya dipercaya untuk memimpin jalannya diskusi (oleh para peserta). Tanpa terasa diskusi telah berjalan selama 35 menit. Salah satu petugas mengingatkan bahwa waktu tinggal sepuluh menit. Saya melihat belum semua peserta mengemukakan pendapatnya termasuk Saya. 

Saat tiba giliran Saya, Saya sadar waktu tinggal sedikit lagi sementara solusi kelompok yang diharuskan tersesusun belum mampu dirangkum oleh karena itulah Saya mengalah untuk memberikan pandangan secara singkat dan padat. tidak lebih dari 10 kata yang keluar dari mulut saya saat itu sebelum akhirnya Saya menutupnya dan memberikan kesempatan kepada peserta lain. Luthfi peserta terakhir yang memberikan pandangan menyampaikannya cukup panjang.

Sebagai ketua kelompok Saya berfikir untuk menghentikannya dari berbicara terlalu panjang. Tapi karena perasaan belum akrab dan ketakutan memotong pembicaraan yang akhirnya berimbas kepada terpotongnya nilai luthfi Saya mengurungkan niat Saya.

Syukur luthfi bisa menyelesaikan pandangannya sebelum waktu habis. sedikit waktu yang kami miliki akhirnya kami bisa menyusun solusi kelompok yang diwajibkan itu. Suara lembut seorang ibu berusia tidak Jauh dari Saya yang kami tunjuk sebagai notulen sebelumnya yang Saya lupa namanya itu. menyelesaikan diskusi kami. 

ketakutan Saya tidak tersusunnya solusi kelompok ternyata tidak terjadi. kamipun menyelesaikan sesi tes dengan perasaan puas karena tujuan itu tercapai. 
...

Setelah berbas-basi dengan anggota kelompok, satu per satu kami berpamitan. Sayapun kembali ke warnet yang tadi Saya tinggal untuk memberikan postingan ini kepada Sahabat.

Semoga bermanfaat...
Semoga seluruh anggota kelompok kami dapat melenggang dan lulus dalam tes ini. Amiin 



Thursday, February 5, 2015

Indonesia dalam Cengkraman Proxy War



Sahabat, baru-baru ini Saya diberi sebuah buku oleh salah seorang pejabat militer di kotaku Garut.  Sebuah buku yang dari tampilan covernya tidak terlalu menarik. Memajang Wajah salah seorang tokoh perjuangan “Bung Tomo”, berbalut latar warna kebanggaan bangsa, merah putih. Buku ini terkesan sederhana dan tidak cukup kompeten untuk dibaca.

Buku yang ditulis oleh Jenderal TNI Gatot Nurmayanto itu diberi judul, “Peran Pemuda dalam Menghadapi Proxy War”. Sebuah judul yang menurut Saya kurang membangkitkan selera pembaca yang melihatnya, terkesan sangat formal dan umum. Tapi ternyata sahabat, seperti kata pepatah asing yang berbunyi “do not judge the book by its cover” apa yang Saya temukan di dalam buku tersebut jauh lebih menarik dari tampilan covernya dan jauh lebih menggugah dari yang Saya perkirakan.

Seperti judulnya di muka, buku ini memang menyuguhkan materi tentang proxy war, yaitu perang yang saat ini sedang berlangsung di dunia. Perang modern yang berbeda dengan perang-perang terdahulu. Perang yang dilakukan oleh para penguasa dunia saat ini.

Apakah Proxy War?

Sunday, July 6, 2014

60 HARI MENGEJAR MIMPI




Sahabat pembaca sebelumnya Saya ingin menyampaikan permohonan maaf karena Saya tidak bisa memenuhi janji Saya untuk keep update postingan Saya selama masa “karantina” (kayak talent show aja) di program 300 doktor Provinsi Jawa Barat. Sayapun tidak bisa senantiasa membagi ilmu yang Saya dapatkan selama masa itu. Alasannya (maklum kita orang Indonesia  kalo orang minta maaf perlu menyampaikan alasan) si IELTS telah merenggut kebersamaan Saya dengan Sahabat. Tidak setiap waktu dan tempat yang Saya miliki yang tidak Ia jamahi, bahkan saat di ruangan 1x2 meter yang bertuliskan “WC”pun IELTS selalu mengganggu pikiran Saya. Jadi maaf ya sob!

Jadi semoga sahabat mau memaafkan Saya, lagian ini khan bulan puasa bulan penuh magfiroh sehingga sudah semestinya sobat memaafkan Saya. Sebagai gantinya akan Saya tulis sebisa-bisa Saya tentang apa yang telah saya lalui selama ini. Tujuannya adalah semoga memberikan manfaat bagi sahabat. Postingan pertama di bulan ramadhan ini adalah postingan ini yang berjudul “60 Hari mengejar mimpi”. Adalah sebuah cerita singkat tentang perjalanan Saya dan rekan-rekan program 300 doktor selama masa pendidikan bahasa di sebuah tempat indah di Jl. Cimanuk Bandung. Semoga bermanfaat. Yo mari kita mulai.
Sahabat kurang lebih 60 Hari yang lalu tak secuilpun terbesit dalam benak Saya untuk meneruskan perkuliahan Saya di negeri orang. Tidak Saya pungkiri bahwa itu adalah mimpi saat kecil Saya, tapi Saya telah menguburnya rapat-rapat saat saya memutuskan diri untuk menjadi seorang PNS. Adalah Program 300 doktor luar negeri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang membangkitkannya.  Program yang terkesan utopis itu akhirnya memberikan bantuan pernapasan bagi mimpi saya, untuk bangkit dan menyibak tanah padat yang selama ini menguburnya hidup-hidup. 

Ternyata memang layaknya kemenangan besar Umat Islam di Masa Rosululloh dan ibarat perjalanan panjang pahlawan bangsa mewujudkan kemerdekaan bangsa ini, mimpi Sayapun tidaklah mudah untuk diwujudkan. Hanya mungkin musuh yang harus Saya hadapi tentunya bukan bala tentara penjajah atau juga kepungan pasukan kafir quraisy. Musuh yang harus Saya hadapi adalah Saya sendiri, kemampuan dan motivasi Saya dalam mengejar keinginan itu.

Perjuangan Saya dimulai 2 bulan yang lalu saat Saya bersama 36 orang rekan PNS seperjuangan dari seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat, memasuki kawah candradimuka tempat kami meningkatkan kapasitas keilmuan kami terutama kemampuan berbahasa inggris di tempat mungil nan indah bernama IEDUC.

Monday, April 28, 2014

Tips For Listening Test of IELTS



Ok my friends, after my first article, which discused about the the tips to get highest score in IELTS reading test, now i’d like to share tips of getting the highest score in IELTS Listening test. For your information Listening test ussually is the first part in IELTS, it is taken before the three other parts of IELTS test.
According to my mentor explanation, the needed of its focus  has been made the listening test as the hardest part in IELTS so it is very rational if this test is taken the first step before the three other parts.
So, the first tips in finishing the listening test is that you must get the highest concentration of your mind. Lossing concentrate is disaster. It can make your listening score drown into the lowest level. To get the highest concentration means that you hape to prepare your self, do not get tired before you do the test, sleep well in the night before and  throw away all the things which is not related with your test, such as your credit card bills, your son birthday or even your wife’s complained. Beside of it you also must relaxe, it mean that you do not have to worried with the result of the test and do not be nervous at the moment you are going to take the test.
The second tips is that you have to read or listen the instruction carefully. IELTS is about direction or instruction, eventhough you do the test correctly in word or structure but if it doesn’t follow the instruction which have been given, your answer will aotomatically uncorrect, for example if the instruction is to fiil the blank with 2 words and than you give the answer in three words so your answer will be uncorrect.
To be understand the questions before the speaker speak is another tips that my mentor’s told me. As in IELTS listening test we will be given 30 seconds to learn the question before the speaker speaks, so you must use it efectifflly to try understanding or even predicting the questions and the answer. Read the question carefully, try to understand and figure out what the answer is. Sometimes the questions doesn’t identically same in word as the conversation. Sometimes it is only has the same contecs or same in meening, by that if you don’t really understand the meening of the question you probably will miss the answer. 
Ok, i think it is all tips that i’ve had in my course so far especially in doing listening test. I hope it can help you to get the maximum test in IELTS. I’m Sorry if there still a lot of mistakes in grammar or other lexical resourcess i hope you will understand because I am still trying to write in english.  My english has’nt good enough for making a qualified articel forgive me by that.


Thursday, April 24, 2014

Hari Pertama dan Kedua di IEDUC



Akhirnya setelah berbagai perasaan “teu paruguh” atau dalam bahasa Indonesia perasaan tidak menentu menunggu pengumuman tes program 300 doktor propinsi  Jawa Barat, penantian Saya terbalaskan sudah melihat pengumuman sekaligus undangan tindaklanjut program tersebut dalam inbox email Saya. Alhamdulillah Saya adalah termasuk ke dalam 36 orang sahabat yang lulus dalam tes. Selamat ya !! bagi Saya dan bagi sahabat lainnya.
Sementara itu bagi sahabat saya yang tidak lulus tes, tidak ada kata yang pantas untuk Saya ucapkan selain, jangan patah semangat sahabat! Saya yakin di lain kesempatan sobat dapat lulus dan mendapatkan kesempatan sekolah di luar negeri dengan beasiswa.
Dan bagi Saya sendiri serta 36 sobat lain yang lulus tentunya jangan besar kepala dulu, karena ini belum ada apa-apanya ini hanyalah sebuah langkah kecil dari perjalanan panjang yang akan melelahkan. Ya! Karena yang lulus tes kemarin masih harus menyimpan impiannya bersekolah di negeri impian (mengutip jargon IEDUC), masih banyak hal yang harus dilakukan untuk mewujudkannya. Nyatanya kapasitas kami belum benar-benar mencukupi untuk bisa berangkat, Saya aja hasil tes IELTS kemarin ternyata skornya hanya 3.2 jauh dibawah standar internasional sebesar 6.5.
Untungnya memang seperti itulah program ini, BKD propinsi ternyata faham betul bahwa kapasitas kami di birokrasi sangat terbatas terutama dalam kemampuan berbahasa inggris sehingga mereka mempersiapkan kami dengan terlebih dahulu meningkatkan kapasitas berbahasa inggris. Akhirnya disinilah kami, 36 orang anak manusia yang mengejar mimpinya mengikuti program persiapan IELTS intensif di lembaga bernama IEDUC (International Education Center). Melalui propram persiapan ini kami berharap kami dapat meningkatkan kemampuan kami dalam berbahasa inggris sebagai persyaratan utama untuk mendapatkan beasiswa doktor di luar negeri.
Oke sahabat, selama Saya mengikuti persiapan ini Saya tidak akan pelit memberikan informasi dan berbagi ilmu yang saya dapat dalam pendidikan ini, tujuan Saya adalah agar sehabat pembaca mendapatkan pelajaran yang sama dengan yang saya dapatkan dari pengajar Saya di IEDUC. Lebih lanjut lagi semoga dengan apa yang saya bagikan sahabat bisa mewujudkan impian sahabat untuk meningkatkan kapasitas keilmuan sahabat baik di dalam maupun di luar negeri. Hanya saja Saya titip jika memang sahabat merasakan manfaat dari apa yang saya bagi dalam blog ini dan akhirnya sahabat dapat meneruskan perkuliahan di universitas impian sahabat, maka lihatlah sekeliling sahabat, bangsa dan negara membutuhkan usaha sahabat untuk memperbaikinya. Ok? Tapi jika amanat saya tersebut tidak bisa sahabat penuhi maka lupakanlah, karena buat apa saya membagi dengan orang yang tidak punya komitmen terhadap bangsa dan negara yang saya cintai. Mendingan Anda ke laut aja.
Akan tetapi jika sahabat satu komitmen dengan saya yo mari kita berbagi.
Sahabat hari ini adalah hari kedua pembelajaran saya di IEDUC, setelah pada hari pertama kami disuguhi sebuah diagnostic test untuk mengukur kemampuan awal bahasa inggris kami, hari ini kami belajar beberapa tips dan trick untuk mendapatkan nilai tinggi dalam tes IELTS. Tes IELTS sendiri adalah sebuah tes  untuk mengukur kemampuan berbahasa inggris seseorang. IELTS adalah singkatan dari International English Language Testing Sistem. Skor IELTS yang dipergunakan untuk memperlihatkan kemampuan berbahasa inggris dan dijadikan sebuah persyaratan bagi seseorang yang ingin meneruskan perkuliahan di luar negeri terutama di eropa, Amerika dan Australian.
Skor IELTS yang dipersayaratkan pada satu universitas dengan universitas lainnya sebenarnya berbeda, sebagai contoh di Herti School of Governance dimana Saya menggantungkan impian Saya persyaratan skor IELTS-nya adalah 7, sementara itu di universtas lain di Australia ada yang mempersyaratkan skornya sebesar 6,5. Jadi persyaratan skor bagi setiap universitas tentunya berbeda untuk dapat melihatnya sahabat harus langsung mengecek ke website resmi universitas yang ingin sahabat tuju. Akan tetapi jika kita rata-ratakan kebanyakan universitas mempersyaratkan skor untuk IELTS adalah 6,5 dengan skor tiap sub tes nya di atas 6.
Untuk memahami tentang skor sub tes dalam IELTS tentunya sahabat perlu mengetahui terlebih dahulu tentang struktur soal IELTS. Struktur soal dalam tes tersebut terdiri dari 4 (empat) sub tes yaitu Reading, Listening, Writing dan terakhir Speaking. Reading seperti tes bahasa inggris lainnya kita akan disuguhi beberapa bacaan dan pertanyaan pada setiap bacaannya. Sementara itu dalam listening kita akan mendengarkan beberapa percakapan dan kemudian disuguhi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan percakapan tersebut. Sub tes ketiga adalah writing dimana kita harus menulis sebuah analisa dan topik yang diberikan dalam buku soal dan terakhir adalah speaking dimana kita akan melakukan wawancara dengan petugas tes menggunakan bahas inggris.
Tingkat kesulitan IELTS menurut saya sedikit berada di atas Toefl, TOIEC terlebih jika kita bandingkan dengan soal tes bahasa inggris dalam ujian sekolah dulu. Sedikit bocoran saja untuk sub tes listening misalnya jika dalam toefl kita hanya diberikan soal yang simple dan terjawab dengan mudah melalui percakapan yang kita dengarkan, maka dalam IELTS kita dibawa sedikit lebih tinggi yakni mendengarkan bagaimana sang speaker mengejakan nomor dan hurup dengan cepat. Pokoknya standar kesulitan IELTS menurut saya lebih tinggi ketimbang tes bahasa inggris lainnya.
Saya kira cukup dulu ya sob untuk artikel saya kali ini semoga memberikan manfaat buat Sahabat, o iya, khusus untuk kali ini dan 3 bulan ke depan maka sahabat akan mendapatkan dua artikel dari Saya. Artikel tersebut memiliki materi yang sama akan tetapi berbeda versi yaitu yang satu dalam versi Indonesia dan yang satunya lagi dalam versi inggris. Maklum sahabat saya lagi meningkatkan kemampuan bahasa inggris Saya dan kata my teacher jika Saya ingin meningkatkan kemampuan bahasa inggris maka Saya harus berlatih banyak, jadi pembagian versi ini adalah upaya Saya untuk meningkatkan kemampuan Saya itu.

The First and The Second Day in IEDUC



Finally after the long time of waiting for the announcement of the test of the 300 Phd’s programme from the West Java Government , my feeling of worry is revealed by the time the committee announced the result of the test in about one week ago. There were 36 people who passed the test. Lucky me i was the one of those 36 people. J
For the other friends who didn’t pass the test i hope that you will not give up. I am sure that in another time, you will pass the test. And for me and another  35 people who passed the test, i hope you were not arrogant  for your success because it is nothing. There are a lot of things that we must prepare if we really want to continue our study as doctoral students  abroad. The fact is, our ability, especially me, has not yet fulfilled the standars of overseas university enrollment. So it is still a long road for us to make our dreams come true.
Lucky for us, the committee realised our problem, so to enhance our ability to enter   the university  they provide us the facilities to improve our ability especially in English language  by giving us a preparation course for IELTS test. We take a course in IEDUC, the International Education Center which is Located in Cimanuk Street number 32 Bandung.
For your information, IELTS test is one of the requirements to enroll the universities abroad. It consists of four English skills of tests: Speaking, Listening, Reading and Writing. The standard IELTS score for the enrollment is 6.5. However,  there are some universities which have higher standard for the IELTS score, for example the Hertie School of governance in German require the standard score for IElTS is 7.
Anyway, today is the second day for me studying at IEDUC. Because we took the preparation class for IELTS, so the class program focus on the way we pass the test and how to get the high score in IELTS test. Therfore, the contents of the couse are all about the IELTS test.
I write in this blog is to share about all the things i learn at IEDUC to you, so you can learn the same thing that I am doing right now that is in improving my English ability. Youdon’t have to think why i do it, why i am very kind for sharing you the information because it is not only for your benefits, i do it because i want you to improve your ability in using English language so you can make your dream of continuing your study  comes true, then you can join me in making our country prosperous. J
So let start, in the first and second day of my study in IEDUC i was teached about the tips and tricks to finish corectly and fastly. One thing we have to do to make it  that we have to practice a lot. Make the time table, spent alot of our time for preparing the test. Do alot of reading, do alot of speaking, listen of every conversation in english and ofcorse writing alot of article in english. Now you can see why i make two version of article in this blog, one version in indonesian and another version iam trying to translate it in english, it is because i want to practice alot of writing english.
The tips and the tricks for doing the EILTS test corectly and fastly which i have in first and second day are some of like this :
In reading :
“Question follow order” it mean in reading test the question often presented in sistematics way, first question has the answer in the first sentences or first paragrah, for answering the second question we can find it in the sentences or paragraph which provide the answer of the first question. The pattern is like that.
 “Read the instructions carefully” it mean that so many peoples who took the test made the wrong answer its because they didn’t read and understand the instruction of the following test. So it a must for you to read and understand the instruction first before you did the test.
“answer the questions not understand the passages” it mean that in IELTS test we don’t have much time to read all the passages in the book test so dont focus with the passages but focus to the questions. Read the question first found the keywords and than read the sentences or the paragraphs that contained the keywords.
“do skimming and scanning method” it means that you don’t have to read all of the passages  just find the keywords and answer the questions.
I think for the first articel this sould be enough, see me in the next articles i hope it help you to improve my self and your ability in English language.  See you then.

Thanks to all fiends in IEDUC espescially to Mr. Dani Setiawan, Mrs. Diah, and Miss. Titis i wished you luck!!!

Wednesday, April 9, 2014

INFORMASI BEASISWA TERBARU (LPDP)


Ok sahabat, setelah beberapa minggu yang lalu Saya memposting salah satu peluang beasiswa pendidikan dalam program 300doktor Provinsi Jawa Barat, bagi sahabat yang belum memiliki kesempatan untuk mengikuti program tersebut atau bagi beberapa rekan termasuk Saya yang nantinya tidak terjaring dalam program itu jangan patah semangat karena sesungguhnya peluang untuk mendapatkan beasiswa sungguhlah terbuka luas.

Peluang tersebut terbuka sangat lebar melalui beberapa lembaga donor seperti melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP),  Direktorat Dikti pada kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Bappenas termasuk Beasiswa dari Presiden Republik Indonesia yang diluncurkan baru-baru ini (2 April 2014). Selain lembaga donor dalam negeri sahabatpun bisa memanfaatkan beberapa lembaga dari luar negeri seperti fullbright (Amerika) AAS (Australia) dan lembaga-lembaga lain. 

Khusus berkenaan dengan beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Saya sudah take a look-take a look sob, Berdasarkan informasi yang Saya terima kurang lebih Rp. 500 miliar setiap tahunnya disediakan oleh LPDP dalam rangka menunjang calon mahasiswa yang hendak meneruskan pendidikannya di dalam maupun di luar negeri.dan ternyata tidak seperti pendaftaran di Bappenas yang dibuka secara periodik pendaftaran di LPDP dibuka satu tahun penuh. bagi sahabat yang hendak mendaftar bisa melakukannya sepanjang tahun bahkan saat inipun sahabat bisa segera melakukannya. 

Beasiswa yang dipersiapkan di LPDP dibagi ke dalam dua jenis yaitu pertama beasiswa magister dan doktor serta kedua, beasiswa tesis dan disertasi. beasiswa magister dan doktor adalah beasiswa yang ditujukan bagi calon mahasiswa yang akan meneruskan pendidikan di jenjang S2 dan S3. sementara itu beasiswa tesis/disertasi adalah beasiswa yang diperuntukan bagi mahasiswa yang sedang melaksanakan pendidikan S2/S3 untuk menyelesaikan tesis atau disertasinya.

Nah, jika sahabat tertarik untuk mendapatkan beasiswa dari LPDP berikut persyaratannya :
Beasiswa magister/doktor :
A. Persyaratan Umum :
  1. Warga negara Indonesia yang ditunjukkan dengan identitas kependudukan yang sah;
  2. Lulusan program studi :
    1. Perguruan Tinggi dalam negeri yang terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau lulusan Perguruan Tinggi kedinasan yang diakui oleh pemerintah Indonesia.
    2. Perguruan Tinggi diluar negeri yang berkategori baik sesuai daftar pada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
  3. Mempunyai jiwa kepemimpinan yang ditunjukkan dengan pengalaman memimpin sebuah organisasi atau lembaga yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan;
  4. Aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan yang ditunjukkan dengan bukti dokumen yang relevan;
  5. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat tindakan melanggar hukum;
  6. Menandatangani Surat Pernyataan tidak pernah terlibat dalam tindak pelanggaran kode etik akademik;
  7. Menandatangani Surat Pernyataan mengabdi pada kepentingan bangsa Indonesia;
  8. Menandatangani Surat Pernyataan tidak menerima beasiswa dari sumber lain;
  9. Mendapatkan Surat Tugas Belajar dari atasan bagi yang sedang bekerja;
  10. Memiliki Surat Keterangan dari tokoh masyarakat bagi yang belum/tidak sedang bekerja;
  11. Memilih program studi dan/atau perguruan tinggi yang direkomendasikan oleh LPDP.
  12. Mengupload Essay dengan tema :
    1. Peranku bagi Indonesia
    2. Sukses terbesar dalam hidupku
  13. Rencana Studi untuk program Magister
B. Persyaratan Khusus  :
  1. Telah menyelesaikan dan memperoleh gelar akademik:
    1. Sarjana / Sarjana Terapan untuk pelamar program Magister
    2. Magister untuk pelamar program Doktor
  2. Usia maksimum bagi pelamar beasiswa pada saat penutupan pendaftaran adalah:
    1. 35 (tiga puluh lima) tahun untuk program Magister
    2. 40 (empat puluh) tahun untuk program Doktor
  3. Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimum adalah:
    1. 3,00, pada skala 4, untuk lulusan Sarjana yang akan studi Magister
    2. 3,25, pada skala 4, untuk lulusan Magister yang akan studi Doktor
  4. Kemampuan penguasaan bahasa asing:
    1. TOEFL ITP minimal 500 untuk studi pada program Magister/Doktor di perguruan tinggi dalam negeri
    2. TOEFL PBT minimal 550 atau yang setara untuk studi pada program Magister/Doktor di perguruan tinggi luar negeri dan/atau telah memiliki Letter of Acceptance (LOA)
    3. Untuk pelamar yang memilih program studi Magister atau Doktor luar negeri yang tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar akademiknya, dapat menyesuaikan dengan persyaratan kemampuan berbahasa asing yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.
  5. Memahami dan menyetujui persyaratan dan ketentuan beasiswa sebagai berikut:
    1. menyelesaikan studi maksimal dalam 2 (dua) tahun untuk program Magister, sesuai masa
      studi yang berlaku;
    2. menyelesaikan studi maksimal dalam 4 (empat) tahun untuk program Doktor, sesuai masa
      studi yang berlaku.
Beasiswa Tesis/Disertasi :
  1. Mahasiswa program magister/doktor yang sudah menyelesaikan seluruh mata kuliah;
  2. Usia maksimum bagi pelamar beasiswa Tesis dan Disertasi pada saat penutupan pendaftaranĂ‚  adalah:
    1. 37 (tiga puluh tujuh) tahun untuk program beasiswa Tesis
    2. 44 (empat puluh empat) tahun untuk program beasiswa Disertasi
  3. Judul penelitian dan bidang kajian yaitu teknik, sains, pertanian, akuntansi dan ekonomi, hukum dan agama; Pelamar harus mengupload dokumen-dokumen dan mengisi formulir pendaftaran sebagai berikut:
  4. Pelamar harus mengupload dokumen-dokumen dan mengisi formulir pendaftaran sebagai berikut:
    1. Transkrip nilai akhir seluruh mata kuliah;
    2. Proposal tesis dan/atau disertasi yang sudah disetujui oleh pembimbing atau promotor;
    3. Surat Keterangan Lulus Seminar Proposal
    4. Surat Pernyataan tidak sedang dan tidak akan menerima bantuan beasiswa tesis dan disertasi dari sumber lain baik dalam negeri maupun luar negeri;
    5. Rencana Anggaran Belanja sesuai dengan satuan biaya yang berlaku.
    6. Essay maksimal 3 halaman (A4) tentang peranan penerima beasiswa dalam upayanya:
      1. meningkatkan daya saing/nilai tambah produk dan/atau jasa nasional, dan/atau;
      2. menyelesaikan permasalahan masyarakat dan bangsa, dan/atau;
      3. memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya
Tata Cara Pendaftaran dilakukan secara online di http://www.beasiswalpdp.org, oke sob selamat mencoba!!! supaya lebih jelas silahkan sahabat kunjungi website di atas, semoga kita dapat bertemu dalam jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 







SEBUAH BUKU TENTANG PEGAWAI NEGERI

..

terpopuler

PNS

ABDI NEGARA

ABDI MASYARAKAT