Tuesday, November 12, 2013

Heterogenitas, Anugerah ataukah Cacat Bawaan

Pembaca Budiman....
Sudah tidak perlu dibahas lagi saya kira semua orang juga sepakat bahwa Indonesia adalah sebuah bangsa dengan tingkat heterogenitas yang tinggi. Data BPS menunjukan bahwa di Indonesia hidup 300 etnis 1.340 Suku Bangsa, 546 bahasa dan sub bahasa daerah serta 6 Agama besar. 

Heterogenitas tersebut faktanya seperti dua mata pisau yakni di satu sisi perbedaan tersebut dapat menjadi keunggulan di sisi lain justru dapat menjadi sebuah halangan dan rintangan terutama dalam rangka melaksanakan pembangunan.

kondisi kekinian menunjukkan bahwa heterogenitas tersebut sering kali menjadi halangan ketimbang keunggulan. hal ini dapat dilihat pada tingginya konflik horizontal maupun vertikal yang terjadi dengan latar belakang heterogenitas tersebut.Rusuh ambon, Poso, Papua, Sampit dan dan konflik keagamaan yang terjadi belakangan merupakan bukti rentannya perbedaan bangsa menjadi rintangan dan hambatan pembangunan.

Sesungguhnya jika saja kita dapat mengelola heterogenitas secara baik, maka hal tersebut dapat kita jadikan sebagai sebuah keunggulan ketimbang hambatan. Sebagai contoh dengan mengelola kekayaan budaya maka sesungguhnya kita dapat meningkatkan sektor pariwisata. Dengan meningkatkan pemahaman dan pengamalan budaya dan kearifan lokal kita dapat meningkatkan kondusifitas dan mewujudkan karakter bangsa yang kuat. keunggulan-keunggulan lainpun jika saja kita kelola dengan baik maka akan meningkatkan kapasitas kita sebagai sebuah bangsa.

Jadi permasalahan sesunguhnya bukanlah pada heterogenitas tersebut, akan tetapi permasalahannya ada pada pengelolaan terhadap heterogenitas yang belum maksimal.

jika saja kita berfikir bahwa heterogenitas sebagai permasalahan maka selamanya ia akan menghambat bangsa ini. bagaimana tidak jika saya menggambarkan heterogenitas adalah sesuatu yang telah bangsa ini miliki semenjak ia lahir. Ketika Proklamasi dikumandangkan pada 17 Agustus 1945, bangsa ini lahir dengan segala perbedaan yang ada maka pilihannya adalah "Hidup dengan perbedaan  atau Mati karena perbedaan".

kembali kepada kita jika memang perbedaan telah kita miliki sejak lahir, maka pilihannya adalah apakah kita akan menganggapnya sebuah anugerah atau malah menganggapnya sebagai cacat bawaan yang akan kita bawa sampai kita mati.

jika kita analogikan dengan manusia, maka kita akan melihat contoh beberapa manusia yang bangkit dan maju karena cacat bawaan diantara mereka adalah :

1. Anthony Robles

Pria yang berasal dari Arizona State University ini lahir hanya dengan satu kaki saja. Namun kekurangannnya ini tidak menghentikannya untuk jadi juara nasional gulat kelas berat! Robles mengambil kelas 125 pound dengan 7-1 kali kemenangan atas juara bertahan Matt McDonough of Iowa.
2. Bobby Martin

Ia dilahirkan tanpa kaki satupun! Namun Bobby selalu berjuang dengan susah payah untuk menjadi raja. Usahanya ini pun membuahkan hasil yang menakjubkan, kini ia bisa menjadi pemain Pro NFL.
3. Qian Hongyan

Pada usia 3 tahun, gadis kecil ini mengalamai kecelakaan mobil yang mengharuskan para dokter mengamputasi kedua kaki Qian demi kelangsungan hidupnya. Dengan dibantu setengah bola basket sebagai tubuh palsu, Qian mewujudkan ambisi besarnya untuk bersaing sebagai perenang dalam Pralimpiade 2012 di london.
4. Lance Benson

Pria berusia 36 tahun ini lahir tanpa kaki. Namun hal itu tidak membiarkannya untuk mengikut lomba marathon di New York. Dengan duduk di atas skateboard dan menggunakan tangan untuk mendorong badannya, dia berkompetisi di New 2005 Ing York City Marathon hanya dalam 3 jam 37 menit!
5. Vinod Thakur

Penari hip-hop dari India ini tak memiliki kaki sama sekali! Namun kecintaannya terhadap dance tak meluluhkan ambisinya itu. Dengan meniru video tarian yang dia download dari warnet, dia belajar dengan cepat sehingga membawa dia menjadi “INDIA GOT TALENT”.
6. Xu Yuehua

Wanita berusia 55 tahun ini telah kehilangan kedua kakinya ketika mengalami kecelakan kereta api di usia 13 tahun. Hal ini tidak meredupkan hati emasnya, dia menghabiskan 37 tahun dengan membawa dan membesarkan lebih dari 130 anak-anak di lembaga kesejahteraan sosial.
7. Kevin Connolly

Lahir tanpa kedua kaki, membuat Connoly terbiasa dengan tatapan orang asing yang menatap aneh kepadanya. Tapi dia justru memanfaatkan hal itu, dengan mengangkat kamera pinggulnya, dia memotret muka orang-orang yang melihat ke arahnya lalu memposting hasil foto-foto itu di websitenya http://kevinmichaelconnolly.com. Kini Connolly telah menjadi fotografer hebat!
8. Huang Jianming

Pria yang berasal dari kota selatan Cina Shenzhen ini kehilangan kedua kakinya ketika mengalami kecelakaan kereta api. Setelah tragedi tersebut, istrinya meninggalkan dia karena telah kehilangan mata pencaharian. Kini dia menjadi seniman jalanan perjalanan, keliling melalui lebih dari 20 kota di China dalam sepuluh tahun. Dia pun bisa mendaki tembok besar china pada tahun 2006 dan berharap wisatawan yang melihatnya sedang mendaki bisa menikmati menjadi manusia sejati dan berpikir tentang potensi yang mereka miliki.

Mereka semua mungkin awalnya menganggap bahwa apa yeng terjadi pada anggota tubuh mereka adalah kecacatan tapi akhirnya mereka mengerti bahwa itu adalah sebuah anugerah.

Nah! bagi kita bangsa Indonesia Heterogenitas adalah sebuah kepastian bagi bangsa ini. tinggal selanjutnya mau bagaimana kita dengan heterogenitas itu. apakah menjadikannya cacat bawaan atau justru menjadikannya sebagai anugerah dan kita akan sukses dengan itu.

Merdeka Bangsaku!!!!!!






No comments:

SEBUAH BUKU TENTANG PEGAWAI NEGERI

..

terpopuler

PNS

ABDI NEGARA

ABDI MASYARAKAT